Ini Pesan Penting dari Pasien yang Dulu Anggap Covid-19 Konspirasi

- 30 September 2020, 09:00 WIB
Chris Grailey, warga Inggris berusia 29 tahun, semula menganggap Covid-19 adalah konspirasi dan omong kosong.
Chris Grailey, warga Inggris berusia 29 tahun, semula menganggap Covid-19 adalah konspirasi dan omong kosong. /Foto: Men Media/

PORTAL LEBAK - Sejak kemunculannya di Wuhan, Tiongkok, Covid-19 terus mewabah.

Berdasarkan laporan dari laman World O Meters, total kasus virus corona di 215 negara dunia per Rabu, 30 September 2020 telah mencapai sebanyak 33.805.428 orang.

Sebanyak 1.011.312 orang atau empat persen di antaranya, meninggal dunia.

Baca Juga: PSBB Lebak Mulai 1 Oktober, Denda Rp50 Ribu - Rp25 Juta Bagi Pelanggar Protokol Covid-19

Meski bahayanya sudah nyata di depan mata, sebagian kalangan masih saja ada yang memandang skeptis pandemi global Covid-19.

Bahkan, tak sedikit yang menyebutnya sebagai konspirasi global.

Sikap skeptis tersebut juga sempat dijalani oleh seorang pria Inggris berusia 29 tahun bernama Chris Grailey.

Baca Juga: Gibran Rakabuming Raka Ditetapkan Menjadi Ketua Majelis Pertimbangan Karang Taruna

Namun, sikap itu berubah sejak Chris terjangkit Covid-19 dan harus menjalani perawatan.

Saat ini Chris yang terbaring di rumah sakit dengan menggunakan ventilator, membagikan kisahnya melalui sebuah video.

Chris adalah seorang manajer marketing. Seperti penuturannya, pada mulanya ia tidak mempercayai Covid-19 dan menyebut bahwa virus tersebut adalah suatu kebohongan.

Artikel ini telah tayang di Bekasi.Pikiran-rakyat.com dengan judul: Sempat Anggap Covid-19 Sebuah Konspirasi, Kini Pria Ini Bagikan Pesan Penting Usai Terinfeksi

Karena itu, ia merasa berani untuk tidak memakai masker yang banyak dikampanyekan untuk mencegah penularan.

Sampai akhirnya, Chris jatuh sakit saat berlibur di Kepulauan Canary, pekan lalu.

Chris mengaku dirinya mulai merasakan sakit hampir sepanjang liburan. Kemudian Chris juga mengaku kehilangan selera, penciuman dan keluar keringat dingin.

Baca Juga: Prihatin dengan Kinerja Bupati Pandeglang Irna Narulita, SPASI Aksi Serahkan Sepatu Boot

Setelah itu ia menceritakan pada hari Minggu pagi, dirinya dilarikan kerumah sakit.

"Saya dilarikan pada Minggu pagi untuk tes dan scan dan dipulangkan pada Minggu malam karena berpikir saya baik-baik saja." ujar Chris seperti dikutip dari Daily Star, Minggu, 26 September 2020.

Namun, Chris akhirnya harus kembali ke rumah sakit dan mendapatkan kenyataan bahwa dirinya terinfeksi virus yang selama ini tidak dipercayainya.

Baca Juga: Jangan Sampai Lepas, Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 10 Kemungkinan Dibuka Hari Ini

"Saya kemudian dilarikan lagi pada Selasa pagi langsung ke bangsal Covid," katanya.

Dalam unggahan di akun Facebooknya, Chris berkata, "Apa yang saya rasakan minggu lalu adalah yang paling dekat dengan neraka, saya benar-benar duduk di sana dan siap untuk menyerah begitu saja."

Chris juga menceritakan pengalamannya yang tidak bisa bernafas, berjalan, dan bergerak. Bahkan ia merasa dirinya seperti zombie.

Baca Juga: Lihat Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini untuk Sambut Gajian

Dirinya mengaku kini ia harus menggunakan antibiotik yang berbeda-beda, steroid, oksigen, dan banyak selang yang dipasangkan kepadanya.

Dalam pengalaman yang dibagikannya secara emosional itu, Chris ingin menjelaskan apa yang terjadi pada dirinya agar orang lain tidak mencontoh sikapnya yang telah meremehkan virus corona.

"Alasan saya menunjukkan semua ini kepada Anda adalah karena saya awalnya mengatakan itu semua (Covid-19) adalah omong kosong," katanya.

Baca Juga: Gubernur Wahidin Halim Perpanjang PSBB Provinsi Banten Sebulan Penuh

Chris juga mengaku dirinya pernah beranggapan Covid-19 hanyalah flu, konspirasi pemerintah dan hal lain yang dianggapnya merupakan kebohongan saja.

"Ini nyata, kehidupan nyata membunuhku." kata Chris.

Karena itu, Chris berharap semua orang termasuk anak muda, agar lebih serius memperhatikan persoalan Covid-19 ini.

Baca Juga: Pantai Selatan Jawa Berpotensi Tsunami Raksasa Hingga 20,2 Meter

Chris mencontohkan dirinya sendiri yang masih terbilang muda, 29 tahun dan merasa sehat. Namun kini virus telah menginfeksinya.

"Hidup ini terlalu singkat untuk mempertaruhkan kesehatan Anda. Saya telah belajar dengan cara yang keras, saya tidak ingin orang melakukan kesalahan yang sama dengan saya," tutur Chris dalam pesannya.*** (Bekasi.Pikiran-rakyat.com/Rizki Gura Saputra)

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x