Jusuf Hamka Tinjau Krematorium Cilincing, Pastikan Pasien Covid-19 Dilayani Biaya Murah

25 Juli 2021, 11:19 WIB
Jusuf Hamka Tinjau Krematorium Cilincing, Pastikan Pasien Covid-19 Dilayani Biaya Murah dan dipatok harga Rp7 juta (21/07/2021). /Foto: Instagram/@jusufhamka/

PORTAL LEBAK - Pengusaha Jusuf Hamka prihatin dengan informasi yang beredar di publik, bahwa ada kartel yang mematok harga Rp80 juta untuk biaya kremasi (pembakaran) jenazah eks pasien Covid-19.

Sehigga beberapa waktu lalu, Jusuf Hamka pun meninjau Krematorium Dr. Aggi Tjetje Cilincing, Jakarta Utara, yang merupakan almarhum kakaknya.

Saat ini Jusuf Hamka dipercaya menjadi Ketua Dewan Pembina di Krematorium yang terletak di Cilincing tersebut.

Baca Juga: Cara Pencairan BLT Dana Desa, Saat Ini Bisa Dipermudah dan Dirapel 3 Bulan Sekaligus

Jusuf Hamka mengungkapkan, sebelumnya krematorium itu, tidak menerima Jenazah eks Covid-19.

Namun setelah mendengar informasi tentang Kartel Keremasi, yang dinilainya memeras hingga Rp80 juta, dirinya pun turun tangan ke Krematorium Cilincing.

Hamkan justru ingin memastikan harga kremasi di Krematorium Dr, Anggi tetap masuk akal dan para tamu tetap harus dilayani dengan baik, jujur dan Amanah.

Baca Juga: Rangkuman Ikatan Cinta 24 Juli 2021: Aldebaran Ke Mama Sarah, Sstt Elsa Disebut Sumarno

"Saya sebagai Pembina Yayasan Daya Besar yang memiliki Krematorium DR AGGI TJETJE SH Cilincing,saya tetapkan biaya kremasi jenazah COVID-19 di tempat ini, hanya Rp7 juta," ungkapnya.
​​​​​​​
Namun bila ada warga yang tidak mampu, merka dapat mendapat pelayanan kremasi gratis bila memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Provinsi DKI Jakarta.

Selain itu, warga harus membawa Surat Keterangan tidak mampu dari Kelurahan atau membawa Surat dari Kelenteng Kim Tek Ie/ Vihara Dharma Bhakti, di Petak Sembilan.

Baca Juga: Penumpang Melahirkan Dalam Mobil Driver Online Saat Perjalanan Ke Rumah Sakit, Netizen: Tanda Keberuntungan

Masyarakat, nanti di tempat itu cukup membawa Surat Keterangan (Kematian-Red) dari Dokter sesuai keahliannya.

"Biaya Rp7 juta itu adalah paket kremasi saat ada Covid-19, dikarenakan pekerja Krematorium Cilincing perlu melakukan pengurusan jenazah pada malam hari," pungkasnya.

"Selain itu, harus dipisah antara jenazah Covid-19 dan jenazah non-Covid jadi dobel kerjanya (pagi dan malam)," papar Jusuf Hamka.

Baca Juga: Penumpang Melahirkan Dalam Mobil Driver Online Saat Perjalanan Ke Rumah Sakit, Netizen: Tanda Keberuntungan

Khusus pengurusan jenazah Covid-19, Krematorium Cilincing menyediakan alat pelindung diri (APD) khusus, untuk meminimalisir potensi penularan Covid-19.

Menurut Hamka, fungsi krematorium secara umum, merupakan fasilitas untuk para keluarga duka, yang akan menjalankan ritual pembakaran jenazah.

Hingga sekarang proses kremasi berjalan lancar, karena area Krematorium Cilincing yang memiliki luas kurang lebih lima hektare, dapat melakukan pembakaran hingga sepuluh jenazah.

Baca Juga: Bulu Tangkis Olimpiade Tokyo 2020, 'The Minion' asal Indonesia di 'Grup Maut'

"Mohon diperhatikan.. apabila ada pihak-pihak yang mengajukan proposal bantuan dana atas nama Krematorium Cilincing, pasti itu bohong dan PENIPUAN," tegas Jusuf Hamka.

Jusuf Hamka menjelaskan di setiap pendanaan merupakan sumbangan dari keluarga besar mendiang Dr Aggi Tje Tje, pemilik Krematorium Cilincing dan dari keluarga BABAH ALUN!

​​​​​​​"Aggi Tjetje merupakan nama kakak saya yang memang beliau pejuang sosial dari dulu, kami tidak pernah mengajukan proposal bantuan dana, jadi kalau ada tolong jangan dipercaya," tutupnya.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler