Inilah Kisah 'Kesih' yang Selama 30 Tahun Menjajakan Sayuran di Seputar Kota Rangkasbitung

14 Juli 2023, 05:30 WIB
Kesih (57) sehari-hari menjadi pedagang sayuran di Kota Rangkasbitung, Lebak, menyatakan dirinya telah 30 tahun menjajakan dagangannya dari kampung ke kampung di wilayah Rangkasbitung. /Foto: Portal Lebak/Topan Aribowo Soesanto/

PORTAL LEBAK - Para pedagang keliling tanpa disadari menjadi solusi pemenuhan kebutuhan sejumlah ibu di Kota Rangkasbitung, Lebak, Banten.

Ternyata, terdapat sejumlah ibu Lebak, yang menjadi pedagang keliling untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga dengan harapan bisa mengatasi kemiskinan.

Seorang ibu, bernama Kesih (57) sehari-hari menjadi pedagang sayuran di Kota Rangkasbitung, Lebak, menyatakan dirinya telah 30 tahun menjajakan dagangannya dari kampung ke kampung di wilayah Rangkasbitung.

Baca Juga: Masih Dihitung, Sopir Pasar Induk Kramat Jati Berencana Naikan Ongkos Kirim Sayuran Sekitar 10 Persen

"Kami jika tidak berjualan keliling tentu akan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga," kata Kesih yang dalam sehari bisa berkeliling sejauh 10km itu.

Beruntung, kata dia, selama berjualan keliling selalu sehat hingga kini dapat terpenuhi ketersediaan pangan keluarga.

Bahkan, saat pandemi Covid-19 Kesih tetap berdagang keliling sayuran dengan menggunakan masker.

Baca Juga: Turun Berat Badan dengan Konsumsi Sayur Kale, Berikut Manfaatnya Buat Anda

"Kami harus bekerja keras, terlebih suami sudah meninggal. Tiga anak saya sudah berumah tangga dan dua belum menikah, hanya tamatan SD/SMP. Jadi masih jadi tanggungan,” katanya.

Kesih mengaku berjualan keliling sayuran dengan modal Rp250 ribu dan mampu meraup keuntungan paling sedikit, Rp75 ribu.

Begitu juga Yayah (30), Warga Cileles Kabupaten Lebak juga menjadi penjual sayur keliling, namun ia memiliki jangkauan jualan lebih luas karena menggunakan sepeda motor.

Baca Juga: Wanita Muda asal Tasikmalaya Salwa Azizah Noor Berdarah-darah Dipukuli Mantan Suaminya

Yayah mengaku setiap hari berangkat dari rumah di Kecamatan Cileles pukul 4.30 WIB dan tiba di Pasar Subuh Rangkasbitung pukul 6.00 WIB untuk belanja aneka sayuran dan kue - kue tradisional.

Dengan modal sekitar Rp400 ribu itu, kata Yayah, dirinya bisa berjualan keliling di wilayahnya dan pulang ke rumah pukul 13.00 WIB dengan keuntungan bersih Rp100 ribu per hari.

Hal sama dilakukan Santimah (45). Warga Citeras Kabupaten Lebak mengaku dirinya berjualan keliling itu untuk membantu pendapatan suaminya sebagai buruh bangunan.

Baca Juga: Daftar Pembagian Formasi PNS 2023, Lengkap Syarat Seleksi dan Dokumen Pentingnya

Dari usahanya sebagai pedagang keliling sayuran, dirinya meraih keuntungan Rp100 ribu dengan modal Rp500 ribu.

"Kami merasa bahagia dengan usaha keliling itu bisa menyekolahkan dua anaknya ke SLTA," kata Santimah sambil mengendarai roda dua.

Sementara itu, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mengatakan pemerintah daerah mendorong kaum perempuan bisa membangkitkan ekonomi keluarga sekaligus mampu mengatasi kemiskinan.

Baca Juga: Daftar Pembagian Formasi PNS 2023, Lengkap Syarat Seleksi dan Dokumen Pentingnya

"Kami mengapresiasi pedagang keliling itu menjadikan andalan ekonomi keluarga dan mampu mengatasi kemiskinan,"katanya menjelaskan.

Berdasarkan data di Kabupaten Lebak, sebanyak 58 ribu pelaku usaha micro kecil dan menengah (UMKM) dan sebagian besar kaum perempuan.

Pemerintah daerah, lanjut Bupati, setiap tahun juga mengalokasikan anggaran untuk kaum perempuan dengan memberikan pelatihan kerajinan dan kewirausahaan.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler