PORTAL LEBAK - Stok jumlah beras dijamin aman dan mencukupi untuk kebutuhan konsumsi masyarakat di daerah Kabupaten Lebak dan Pandeglang, Provinsi Banten, untuk jangka waktu enam bulan ke depan.
Hal ini diungkapkan oleh manajemen Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Kabupaten Lebak-Pandeglang, Provinsi Banten.
Kepala Cabang Perum Bulog Lebak-Pandeglang Umar Said di Lebak, Selasa 5 Juli 2022, menyatakan masih menyimpan stok beras hingga 3.000 ton.
Baca Juga: Tiga Pria Pencuri 2 HP dan Sekarung Beras Dibekuk Satreskrim Polres Serang Kota
"Persediaan beras yang terdapat di gudang sejumlah 3.000 ton, hasil penyerapan dari petani Lebak - Pandeglang tahun 2021 lalu. Sejauh ini, ketersediaan beras melimpah dan cukup sampai awal 2023," ungkap Umar Said.
Bulog Lebak-Pandeglang, menurut Umar, yang dikutip PortalLebak.com dari Antara, pada tahun 2022 kembali menyerap gabah petani yang baru panen.
Tujuannya, agar mendukung cadangan beras pemerintah (CBP), supaya mampu meningkatkan pendapatan ekonomi para petani.
Baca Juga: Bantuan Setengah Ton Beras bagi Anak Yatim Yayasan Al-Askilaf Disalurkan Sat Binmas Polres Lebak
Penyerapan gabah petani, menurut Umar secepatnya bisa diwujudkan Ella tindakan Bulog yang sedang melelang pengadaan gabah dan beras bersama pihak rekanan.
Pengadaan gabah dan beras dilakukan Bulog atas Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 5 Tahun 2015.
Sesuai ketentuan, harga pembelian pemerintah untuk gabah kering panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp 3.700/ kg, GKP di tingkat penggilingan Rp 3.750/kg.
Sedangkan harga gabah kering giling (GKG) tingkat penggilingan Rp 4.600/kg, GKG di gudang Bulog Rp 4.650/kg serta HPP beras di gudang Bulog Rp 7.300/kg.
Perum Bulog sekaligus mensosialisasikan penyerapan gabah dan beras ke Pemerintah Kabupaten Lebak dan Pandeglang.