Harapan Bagi Pengidap AIDS: Wanita Pertama Dilaporkan Sembuh dari HIV Setelah Transplantasi Sel Induk

16 Februari 2022, 23:55 WIB
Perawat memberikan pita merah kepada seorang wanita untuk memperingati Hari Aids Sedunia di pintu masuk Rumah Sakit Emilio Ribas, di Sao Paulo, Brasil. /Foto: REUTERS/Nacho Doce/


PORTAL LEBAK - Seorang pasien leukemia di Amerika Serikat (AS) telah menjadi wanita pertama dan orang ketiga hingga saat ini yang sembuh dari HIV setelah menerima transplantasi sel induk.

Wanita itu menerima dari donor yang secara alami resisten, terhadap virus penyebab AIDS, seperti dilaporkan para peneliti pada Selasa, 16 Februari 2022.

Kasus seorang wanita paruh baya dari ras campuran, yang dipresentasikan pada Konferensi Retrovirus dan Infeksi Oportunisitik di Denver, AS.

Ini juga merupakan kasus pertama yang melibatkan darah tali pusat, sebuah pendekatan baru yang dapat membuat pengobatan dan penyembuhan bagi lebih banyak orang.

Baca Juga: Ilmuwan Afrika Selatan: Varian Covid Omicron di Penderita HIV yang Tidak Diobati Diduga Berbahaya

Sejak menerima darah tali pusat, untuk mengobati leukemia myeloid akutnya - kanker yang terbentuk di sel-sel pembentuk darah di sumsum tulang - wanita tersebut telah terremisi atau bebas dari virus selama 14 bulan.

Akhirnya wanita itu menjalani pemulihan tanpa memerlukan pengobatan ampuh HIV, yang dikenal sebagai terapi antiretroviral.

Dua kasus sebelumnya terjadi pada laki-laki - satu kulit putih dan satu pria Latin - telah menerima sel induk dewasa, yang lebih sering diterapkan di transplantasi sumsum tulang.

Baca Juga: Elton John Mengutuk Rapper DaBaby Karena Komentar yang 'membakar' Stigma HIV

"Saat ini merupakan laporan ketiga dari penyembuhan dalam rangkaian ini, dan yang pertama pada wanita yang hidup dengan HIV," ungkap Presiden Terpilih dari International AIDS Society, Sharon Lewin, dilansir PortalLebak.com dari Reuters.

Kasus ini adalah bagian dari studi besar yang didukung AS dan dipimpin oleh Dr. Yvonne Bryson dari University of California Los Angeles (UCLA), dan Dr. Deborah Persaud dari Johns Hopkins University di Baltimore.

Penelitian ini dilakukan dengan mengamati 25 pasien dengan HIV yang menjalani transplantasi dengan sel induk.

Baca Juga: Jenazah Dorce Gamalama Disalatkan Sebagai Laki-Laki, Dimakamkan Sesuai Protokol Covid-19

Sel induk itu telah diambil dari darah tali pusat, yang kerap digunakan untuk pengobatan kanker dan kondisi kesehatan serius lainnya.

Pasien dalam percobaan pertama menjalani kemoterapi untuk membunuh sel-sel kekebalan kankernya.

Dokter kemudian transplantasi sel induk dari individu dengan mutasi genetik tertentu, di mana mereka kekurangan reseptor yang digunakan oleh virus untuk menginfeksi sel.

Baca Juga: Cek Fakta: Warga Lebak Harus Gunakan BPJS atau KIS Meski Tidak Sakit, Jika Tidak Layanan Akan Hangus

Para ilmuwan percaya bahwa orang-orang ini kemudian mengembangkan sistem kekebalan yang kebal terhadap HIV.

Lewin menyatakan transplantasi sumsum tulang bukanlah strategi yang tepat untuk menyembuhkan kebanyakan orang yang hidup dengan HIV.

Tetapi laporan itu "mengkonfirmasi bahwa penyembuhan HIV adalah mungkin dan lebih jauh memperkuat penggunaan terapi gen, sebagai strategi yang layak bagi penyembuhan HIV," tegasnya.

Baca Juga: Fit and Proper Test Badan Perwakilan Anggota BPA AJB Bumiputera 1912, Akan Dipercepat OJK

Studi ini menunjukkan bahwa elemen penting untuk keberhasilan adalah transplantasi sel yang resistan terhadap HIV.

Sebelumnya, para ilmuwan percaya bahwa efek samping transplantasi sel induk umum yang disebut penyakit graft-versus-host, di mana sistem kekebalan donor menyerang sistem kekebalan penerima, berperan dalam kemungkinan penyembuhan.

"Secara keseluruhan, ketiga kasus penyembuhan pasca transplantasi sel induk ini seluruhnya membantu mengungkap berbagai komponen transplantasi yang benar-benar menjadi kunci penyembuhan," pungkas Lewin.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler