PORTAL LEBAK - Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa hari belakangan menjadi perbincangan banyak orang, khususnya di dunia maya.
Sang kekasih Kaesang, Felicia Tissue - ditengarai menerima perlakuan ghosting dari Kaesang. Padahal, Felicia selama lima tahun terakhir diketahui sebagai kekasih Kaesang yang setia menemaninya dalam suka dan duka.
Alhasil, tanda pagar (tagar) Kaesang, Felicia, dan ghosting pun melejit menjadi trending topic di Twitter. Apalagi, Meilia Lau - ibunda Felicia mengunggah status di media sosialnya, berisi tentang kekecewaannya, karena Felicia ditinggal begitu saja tanpa kejelasan oleh Kaesang.
Baca Juga: Perayaan Hari Musik Nasional, Jokowi: Pemusik Indonesia Tak Mudah Patah Semangat
Baca Juga: Ikuti 7 Langkah Ini Untuk Dapatkan Kulit Wajah Glowing Alami Dalam Seminggu
Yang membuat lebih mengenaskan, dalam kondisi tak jelas, tiba-tiba beredar unggahan Kaesang telah menggandeng kekasih baru. Kaesang, santer dikabarkan menjalin kasih dengan seorang gadis bernama Nadya Arifta, yang merupakan karyawannya.
Padahal, selama ini diketahui hubungannya dengan Felicia Tissue terjalin cukup harmonis, bahkan jauh dari kabar miring. Hal tersebut membuat ibunda Felicia Tissue kecewa.
Info terakhir, Kaesang telah memberi pernyataan bahwa dirinya telah mengakhiri hubungan sejak pertengahan Januari 2021. Dengan pernyataan itu, tentu Kaesang sekaligus menepis isu, kalau dirinya meng-ghosting Felicia.
Baca Juga: Ikatan Cinta 9 Maret 2021: Panik! Aldebaran Tahu Kiki Baca Rahasia Pembongkaran Makam Roy
Baca Juga: Setelah Terjebak, Pengunjuk Rasa di Myanmar Dapat Meninggalkan Distrik Yangon
Nah, sebenarnya apa arti ghosting? Beberapa pihak menilai ghosting adalah seseorang yang menggantung hubungan, menghilang tanpa kejelasan, dan meninggalkan pasangan padahal sedang sayang-sayangnya tanpa alasan.
Dilansir PortalLebak.com dari sebuah studi jurnal sosial dan hubungan personal, Hili Freedman, menemukan bahwa ghosting berkaitan erat dengan perasaan tentang masa depan. Misalnya, apakah kalian menganggap pasangan adalah “the one” atau orang yang tepat.
Menurutnya, individu yang memiliki keyakinan takdir yang lebih kuat, cenderung akan lebih potensial mejadi tukang ghosting. Ingin meneruskan hubungan lagi, tetapi mereka tidak ingin melalui proses hubungan yang sulit untuk menjelaskannya.
Baca Juga: Julie Estelle dan David Tjiptobiantoro Gelar Pesta Pernikahan di Maldives
Baca Juga: Young Lex Dikecam Karena Menjiplak Video Musik Lay EXO
Yang menjadi masalah, ghosting tidak sama sekali memperhitungkan perasaan orang lain. Orang yang di-ghosting dibiarkan tergantung tanpa kejelasan.
Berdasarkan hasil dari dua studi pada 2018 yang dilansir Healthline, sekitar 25 persen orang telah melakukan ghosting. Munculnya kecanggihan komunikasi elektronik dan aplikasi kencan popular seperti Grindr, Tinder, dan Bumble, tampaknya berpengaruh pada fenomena ini.
Orang jadi lebih mudah untuk membuat dan memutuskan koneksi dengan seseorang. Akan tetapi, ghosting adalah fenomena yang lebih kompleks.
Baca Juga: Drama 'River Where The Moon Rises' Rilis Poster Promosi Terbaru yang Hanya Menampilkan Kim So Hyun
Baca Juga: [Hoaks atau Fakta] KFC Indonesia Bagi Paket Cemilan Gratis
Alasan lain seseorang tiba-tiba menghilang umumnya adalah rasa takut, menghindari konflik, kurang berani pada konsekuensi, dan usaha melindungi diri.
Melansir Healthline, hasil dua penelitian pada 2010 dan 2011 menunjukkan bahwa perpisahan dengan cara ghosting (menghilang begitu saja), dapat menyebabkan rasa sakit fisik yang menghasilkan aktivitas otak serupa dengan nyeri tubuh.
Agar tak menjadi korban ghosting, sangat dianjurkan agar selalu memberi penghargaan pada diri sendiri. Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk hal tersebut antara lain sebagai berikut:
Baca Juga: Update KLB Partai Demokrat: AHY Janji Maafkan Moeldoko
Baca Juga: Ribuan Pengunjuk Rasa Turun, Setelah Militer Myanmar Makin Brutal
- Tetapkan batasan dan perjelas hubungan alias jangan mau digantung
- Beri batas waktu sampai kapan hubungan itu boleh tidak jelas
- Apa pun yang terjadi, jangan langsung menyalahkan diri sendiri
- Jangan lari ke hal-hal yang hanya akan memberi ketenangan sesaat (seperti narkoba dan alkohol)
- Habiskan waktu bersama orang-orang terdekat
- Jika dirasa tak sanggup ditangani sendiri, carilah bantuan profesional
Jadi, jangan biarkan orang lain menjadi penyebab kesedihan atau kebahagiaan diri, agar anda tidak terlarut dan dinilai menjadi korban ghosting pasangan anda.***