Network
PORTAL LEBAK - Turis tetap datang berduyun-duyun ke negara Uni Emirat Arab (UEA) untuk berjemur matahari di tengah musim dingin yang melanda beberapa negara di belahan utara Bumi.
Para turis tidak terpengaruh oleh serangan rudal baru-baru ini, di UEA - Negara Teluk yang dilancarkan oleh kelompok Houthi Yaman.
Padahal serangan gencar rudal tersebut, telah memicu peringatan perjalanan dari Amerika Serikat dan Inggris ke UEA.
Baca Juga: Investasi Uni Emirat Arab Bawa CEO asal China, Menko Luhut: Masyarakat Jangan Protes
Data otoritas UEA, yang berpusat di Dubai, menyatakan industri pariwisata sedang booming selama puncak musim liburan ini.
Para pelaku bisnis perhotelan dan agen reservasi melaporkan permintaan tinggi, meskipun adanya pembatasan perjalanan Covid-19 di banyak negara akhir tahun lalu.
Para turis memadati pantai dan restoran, plus adanya pameran atau Expo tingkat dunia yang membawa lebih banyak pengunjung ke pusat perdagangan, keuangan dan pariwisata Timur Tengah itu.
Baca Juga: Jawa Barat Tetap Ekspor Teh ke Uni Emirat Arab Sebesar Rp614 Juta di Masa Pandemi Covid-19
"Saya merasa sangat aman," kata Daniel Rivlin (22) berbicara di sela-sela Expo, seperti dikutip PortalLebak.com dari Reuters.
Pernyataan Rivlin ini dikemukakan beberapa jam setelah UEA menyatakan pada Senin, bahwa mereka telah mencegat rudal balistik yang ditembakkan oleh Houthi.
Tembakan rudal ini ditengarai diluncurkan pada hari yang sama dengan kunjungan Presiden Israel, Isaac Herzog ke UEA.
Baca Juga: Acara Tur Studio Serial Televisi 'Game of Thrones' Dibuka, Penggemar Dibawa ke Dunia Westeros
"Saya merasa aman sebagai orang Israel di Dubai. Saya merasa aman menjadi orang asing di Dubai," tambahnya.
Pada Oktober hingga Maret 2021, banyak orang Eropa berlibur dari musim dingin yang membekukan pergi ke Semenanjung Arab itu yang cerah.
Masa itu, merupakan musim puncak liburan bagi industri pariwisata UEA. Menurut lembaga pemeringkat S&P pariwisata menyumbang 13 persen dari produk domestik bruto Dubai, pada 2020.
Menurut Hopper, mesin aplikasi pencari perjalanan yang menggunakan data historis, untuk memprediksi dan menganalisis harga penerbangan, pencarian untuk UEA stabil di paruh pertama Januari dan naik 22 persen di akhir bulan.
Perusahaan data perhotelan STR mengatakan pada bulan Desember 2021, bahwa industri hotel Dubai melaporkan tingkat hunian kamar sebesar 78,2 persen.
Serangan rudal Hotuhi, pada Senin 31 Januari, menyusul serangan 17 Januari 2022, di depot bahan bakar, di Abu Dhabi, ibukota kaya minyak UEA.
Baca Juga: Jang Wonyoung IVE Cantik Tanpa Makeup, Spontan Netizen KPop Sangat Suka
Serangan itu menewaskan tiga orang. Ini menandai fase baru yang berbahaya dalam konflik bagi UEA, karena serangan lintas batas negara sebelumnya sebagian besar menargetkan Arab Saudi.
Negara UEA merupakan sekutu kaya Amerika Serikat (AS) yang membanggakan stabilitasnya. Negara ini merupakan bagian dari koalisi pimpinan Saudi yang memerangi gerakan Houthi, yang bersekutu dengan Iran di Yaman.
Setelah Departemen Luar Negeri AS mendesak Amerika bulan lalu, untuk mempertimbangkan kembali rencana perjalanan ke Dubai.
Baca Juga: Cek Kode Redeem Genshin Impact 3 Februari 2022 Terbaru, Klaim Primogems dan Mora Menanti
Karena ancaman serangan rudal atau pesawat tak berawak, Inggris juga memberi peringatan perjalanan pada hari Rabu bahwa "serangan lebih lanjut sangat mungkin terjadi".
Di kubu Houthi, mereka sekaligus meluncurkan drone di Dubai, kota bagi gedung tertinggi dan bianglala terbesar di dunia.
Pasalnya Dubai dengan klub malam dan pusat perbelanjaannya yang mewah, menjadi magnet yang sangat menarik bagi para wisatawan.
Baca Juga: Sengkarut AJB Bumiputera 1912, OJK Ungkap Baru Menerima Calon BPA 9 Dari 11 Daerah Pemilihan
Serangan rudal balistik itu telah meningkatkan kecemasan akan keamanan yang jarang terjadi di antara beberapa penduduk UEA.
Padahal di negara ini, ekspatriat menjadi mayoritas dan serangan rudal melemahkan sentimen pasar. Tetapi pariwisata tampaknya tidak terpengaruh.***
