Lebih Dari Separuh Orang Eropa Mendukung Legalisasi Ganja

- 7 April 2022, 12:06 WIB
Tanaman ganja tumbuh di dalam rumah kaca pabrik Tilray di Cantanhede, Portugal 24 April 2019.
Tanaman ganja tumbuh di dalam rumah kaca pabrik Tilray di Cantanhede, Portugal 24 April 2019. /Foto: REUTERS/Rafael Marchante/

PORTAL LEBAK - Lebih dari setengah populasi Eropa mendukung legalisasi penggunaan ganja oleh orang dewasa dan demi keperluan kesehatan.

Sekitar 30 persen dari mereka tertarik membelinya, menurut data jajak pendapat, oleh konsultan industri pada Kamis, 7 April 2022.

Pendekatan liberal Eropa menuai banyak manfaat finansial dan ekonomi, seperti yang terlihat di Amerika Serikat.

Baca Juga: Petugas Berhasil Amankan Ganja Dalam Operasi Gabungan di Perbatasan RI-PNG

Di negeri Paman Sam ini telah terjadi lonjakan penggunaan ganja selama penguncian (lockdown) yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.

Meski demikian, mayoritas orang Eropa mendukung toko ganja yang diatur, karena sebagian besar tidak suka menanam tanaman di rumah.

Dilansir PortalLebak.com dari Reuters, ini sesuai laporan konsultan Hanway yang berbasis di London dan produsen ganja Curaleaf International.

Baca Juga: Rizky Nazar Selesai Diperiksa, Polisi Sebut Alasannya Gunakan Ganja Supaya Bisa Tidur

Laporan tersebut mencuat seminggu setelah Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat (AS) pada hari Jumat 1 April 2022 lalu, mengesahkan undang-undang untuk mengakhiri larangan pemerintah federal terhadap ganja.

Hal ini telah menciptakan sakit kepala bagi aparat hukum, pengguna dan bisnis di negara bagian AS yang telah melegalkannya.

"Kami melihat pasar Eropa tertinggal tiga hingga empat tahun (AS), tetapi sebenarnya Eropa tampaknya dapat memulai reformasi besar-besaran sebelum Amerika Serikat," ujar Boris Jordan, eksekutif di Curaleaf yang berbasis di AS.

Baca Juga: Presiden Jokowi Tegur Menteri Yang Tidak Bekerja dan Tidak Sensitif Penderitaan Rakyat

Banyak negara Eropa, termasuk Jerman, telah melegalkan ganja untuk tujuan pengobatan terbatas, sementara yang lain telah mendekriminalisasi penggunaan umum ganja.

Malta menjadi negara Eropa pertama yang mengizinkan penanaman terbatas dan penggunaan ganja untuk keperluan pribadi.

Pasar ganja Eropa diperkirakan akan melampaui pendapatan tahunan 3 miliar euro ($3,27 miliar) pada tahun 2025.

Baca Juga: Penggemar KDrama 'Business Proposal' Kaget Soal Ending Episode 11, Bagaimana Mungkin

Nilai ini naik dari 400 juta euro tahun lalu, menurut laporan Firma riset Prohibition Partners. Jerman menjadi pasar terbesar di benua Eropa.

"Ada keinginan dan kemauan politik yang jelas di Jerman untuk melegalkan penggunaan rekreasional," Joe Bayern, CEO Curaleaf, mengatakan kepada Reuters.

"Mengingat (Jerman) negara ekonomi terbesar di Eropa, kami pikir itu akan menciptakan efek domino untuk seluruh benua," kata Bayern.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah