Jamu akan ditetapkan jadi warisan budaya Indonesia oleh UNESCO, tenun menyusul

- 28 November 2023, 06:30 WIB
Dirjen Kebudayaan, Kemendikbudristek, Hilmar Farid, di sela-sela penutupan Kongres Kebudayaan Indonesia 2023 di Jakarta, Jumat, 27 Oktober 2023.
Dirjen Kebudayaan, Kemendikbudristek, Hilmar Farid, di sela-sela penutupan Kongres Kebudayaan Indonesia 2023 di Jakarta, Jumat, 27 Oktober 2023. /Muhammad Ashari/Pikiran Rakyat

PORTAL LEBAK - Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Hilmar Farid menjelaskan bahwa ramuan Tanah Air yakni jamu, akan segera ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

“Ini bocoran sedikit ya, jamu akan ditetapkan tahun ini sebagai Warisan Budaya Tak Benda atau Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity oleh UNESCO,” kata dia kepada ANTARA ditemui di Jakarta.

Ini merupakan kabar baik, bahwa akhirnya jamu berhasil meraih gelar WBTB sejak 7 April 2022 lalu didaftarkan untuk kategori tersebut, bersamaan dengan enam nominasi lainnya.

Baca Juga: Penjual Miras Berkedok Toko Jamu, Ratusan Botol Miras Diamankan Polsek Serang

Meski tidak merinci tanggal resmi pengumuman perolehan titel baru tersebut, Hilmar memastikan hal itu akan dilaksanakan tahun ini, yang mana tersisa satu setengah bulan lagi.

Hilmar menyebut, yang dianggap sebagai Warisan Budaya Tak Benda bukan jamu dari suatu daerah tertentu, melainkan jamu secara keseluruhan, terutama tentang kemampuan masyarakat untuk menciptakan jamu itu sendiri.

Seperti budaya Indonesia lainnya, jamu juga merupakan warisan budaya yang perlu dilestarikan, kata Hilmar. Obat herbal merupakan pengetahuan unik masyarakat Indonesia dan terbukti secara historis telah digunakan secara turun temurun selama ribuan tahun.

Baca Juga: Melalui 'Jamu Gendong', Seorang WNI Ingin Jamu Bisa Dikonsumsi Orang Jerman

Budaya Kesehatan Pengobatan Tiongkok adalah praktik kesehatan yang bertujuan untuk pencegahan dan promosi. Jamu merupakan hasil perjalanan sejarah peradaban masyarakat yang tidak dapat dipisahkan dari ikatan budaya nusantara.

“Yang dimaksud dengan pusaka adalah kemampuan masyarakat dalam menciptakannya.
Oleh karena itu, yang dimaksud bukanlah suatu produk atau suatu benda, melainkan kemampuan seseorang untuk meracik, meracik dan tentunya menggunakan teknik yang berbeda-beda, itu “Apa yang didaftarkan itu pengetahuan, bukan produk,” jelas Hilmar.

Lebih lanjut Pak Hilmar menyampaikan bahwa industri TPT Indonesia juga akan segera terdaftar sebagai WBTB dan akan memiliki predikat yang sama dengan batik yang sudah memiliki predikat tersebut sejak tahun 2009.

Baca Juga: Ganjar Pranowo komitmen hadirkan lebih banyak lapangan kerja

"Sudah diupayakan pendaftaran industri TPT. Bolehkah mendaftarkan tenun saja? atau Tenun di nusantara atau hanya tenun di NTT (NTT), isi umum dan laporan yang ingin saya daftarkan, sedang mengkaji untuk mengetahui poin-poinnya. Kami masih terus meneliti dan menyusunnya,” imbuhnya.

“Kami berharap harapan ini dapat diterapkan pada tekstil Indonesia secara keseluruhan,” tambah Hilmar.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah