WHO Beberkan Ada Sembilan Varian Baru Covid-19 Tengah Mendominasi Dunia

- 18 Desember 2023, 22:48 WIB
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan terdapat empat Variants Of Interest (VOI) dan lima Variants Under Monitoring (VUM) sebagai varian SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 yang kini mendominasi di dunia.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan terdapat empat Variants Of Interest (VOI) dan lima Variants Under Monitoring (VUM) sebagai varian SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 yang kini mendominasi di dunia. /Pexels/

PORTAL LEBAK - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut bahwa ada empat Variants of Interest (VOI) dan lima Variants Under Monitoring (VUM) sebagai bagian dari varian SARS-CoV-2 penyebab wabah Covid-19 yang kini mendominasi di dunia.

Keterangan tersebut disampaikan oleh mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama pada hari Minggu, 17 Desember 2023.

"Akan baik kalau kita juga mendapatkan informasi berapa persen varian atau subvarian yang kini beredar di negara kita, beserta perkembangannya dari waktu ke waktu," kata Tjandra, dilansir PortalLebak.com dari ANTARA, 18 Desember 2023.

Baca Juga: Dunia Kesehatan: Apa itu 'caregiver'? Jika Anda salah satunya, inilah tips nya

Merujuk laporan terbaru WHO COVID-19 Epidemiological Update yang terbit pada 24 November 2023, Tjandra mengatakan bahwa WHO saat ini tengah memonitor varian baru yang kini banyak ditemui dan sedang mendominasi di beberapa negara di dunia.

Varian itu terdiri atas empat VOI yaitu XBB.1.5, XBB.1.16, EG.5, dan BA.2.86. Selain itu juga ditemukan lima VUM di antaranya DV.7, XBB, XBB.1.9.1, XBB.1.9.2 dan XBB.2.3.

WHO menjelaskan VOI adalah varian Covid-19 yang memiliki kemampuan genetik yang dapat memengaruhi karakteristik virus.

Baca Juga: Dewan Pakar TKN Prabowo Gibran Klarifikasi Soal 'Asam Sulfat'

Beberapa pengaruhnya seperti tingkat keparahan penyakit, pelepasan kekebalan, penularan, dan kemampuan menghindari diagnostik.

WHO mengatakan VOI juga menjadi penyebab penularan Covid-19 antarkomunitas atau menjadi penyebab munculnya klaster Covid-19.

Sedangkan VUM adalah varian yang diawasi akibat penyebaran yang luas dan berpotensi menyebabkan angka kasus Covid-19 di beberapa negara semakin meningkat.

Baca Juga: Cara membuat teh celup yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh

Tjandra yang merupakan ahli Pulmonologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengatakan Pemerintah Singapura secara rinci menyebutkan bahwa lebih dari 60 persen kasus di wilayah setempat disebabkan oleh virus Covid-19 jenis JN.1 yang merupakan subvarian BA.2.86.

"Singapura menyatakan bahwa sampai akhir November 2023 lebih dari 70 persen kasus Covid-19-nya disebabkan varian EG.5 dengan sub-lineage HK.3," jelasnya.

Singapura kembali mengalami peningkatan kasus Covid-19 hingga 75 persen, yaitu 56.043 kasus pada 3-9 Desember 2023 dibandingkan 32.035 kasus di pekan sebelumnya.

Baca Juga: Pakar Kesehatan: Ini 5 Cara Olahraga Atasi Osteoartritis Lutut

"Varian BA.2.86 kini sudah ada di 46 negara dan gambaran klinik praktis tidak berbeda dengan varian yang sebelum ini sudah beredar," ungkapnya.

Sementara itu, varian yang kini tercatat paling banyak beredar adalah EG.5 yang dilaporkan dari 89 negara di dunia dan merupakan 51,6 persen dari sekuen genom yang dikirimkan ke GISAID.***

Editor: Jefry Agustinus Alexander B

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x