Rasakan Sendiri Gempa Susulan di Sulbar, Mensos Risma Minta Warga Hindari Tepi Pantai

16 Januari 2021, 12:23 WIB
Mensos Risma saat Kunjungan /Foto Humas Kemensos RI/

PORTAL LEBAK - Menteri Sosial Tri Rismaharini, kemarin langsung terbang ke Majene diperintah Presiden Jokowi untuk turun langsung ke wilayah bencana.

Saat di Sulawesi Barat, Menteri Sosial ini meminta warga Sulawesi Barat untuk menghindari tepi pantai karena masih akan ada gempa susulan yang terjadi.

Dikatakannya," kemarin sebelum kesini saya telepon Kepala BMKG menanyakan kemungkinan apakah akan ada gempa susulan dan ia menjawab akan ada gempa susulan. Nah permasalahannya adalah gempa susulan itu apakah besar atau tidan dan bisa menimbulkan tsunami itu yang belum bisa di prediksi karena itu saya himbau warga hindari pantai," kata Mensos dari keterangan pers humas Kemensos di Sulbar.

Baca Juga: [Hoax atau Fakta] Bupati Lebak Bersama Satgas Covid-19 Razia dan Karantina Siswa yang Terjaring

Baca Juga: Banjir Kalsel, Petugas Masih Terus Evakuasi, Bhayangkari Banjar Juga Turut Sumbang Bantuan

Mensos sendiri pagi ini juga merasakan adanya gempa susulan saat meninjau fasilitas bandara guna memastikan angkutan logistik bantuan tidak terganggu.

Selain memastikan kelancaran bantuan logistik, Risma juga tegaskan  adanya bantuan  tenaga kesehatan yang tiba di Sulbar untuk menangani korban yang berada di rumah sakit regional dan pusat.

Ditambahkannya," ini kita masih rasakan gempa susulan dan menghindari bangunan, bantuan kesehatan, pagi ini mereka akan dateng guna membantu pengobatan," jelas Risma.

Baca Juga: Mayat Pria Tergeletak di Depan Polda Sumut, Ternyata Ini

Baca Juga: Banjir Kalsel, Petugas Terus Evakuasi Warga yang Terjebak Banjir

Akses Darat Terputus

Akses darat menuju lokasi bencana di Mamuju, Sulbar masih terputus akibat longsor di sejumlah titik. Untuk itu, sangat menyulitkan distribusi bantuan logistik dari wilayah sekitar.

Tidak hanya itu, sebanyak 43 orang tim terpadu yang terdiri dari Kemensos, BNPB, Kemenkes, Kementerian Permberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak  yang masuk melalui bandara Hasannudin Makasar melanjutkan dengan jalan darat telah melakukan perjalanan selama 8 jam tiba di kota Polowali Mandar belum bisa sampai ke kota Mamuju.

Baca Juga: Kabar Duka, Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf Tebet Wafat

Baca Juga: Dukungan Jadi Kapolri Terus Bertambah, Ulama Banten Abuya Muhtadi Mendukung Komjen Listyo

Sejumlah relawan dan TNI Polri terus melakukan pembersihan jalan yang tertimbun longsor di sejumlah titik jalan trans Sulawesi.

Menurut pengakuan salah satu Tim dari Kemensos, Alek Triyono bahwa sepanjang malam hujan terus tidak berhenti membuat perjalanan tim tidak bisa cepat dan harus beberapa kali terhenti.

Setibanya di Polman, tum istirahat dan berkoordinasi dengan BNPB, akhirnya diputuskan melanjutkan perjalanan dengan helikopter milik BNPB yang sudah standby di Mamuju.

Baca Juga: Update, 33 Potongan Besar Bagian Pesawat Ditemukan, Operasi SAR Sriwijaya SJ-182 Diperpanjang 3 Hari

Baca Juga: Banjir Kalsel, Polsek Matraman Seperti Danau, 9 Desa Terendam di Wilayah Ini

Data Badan Penanggulangan Bencana Nasution mencatat sebanyak 43 orang meninggal dunia akibat gempa di Sulbar. Korban paling banyak ada Kabupaten Mamuju.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan korban tewas di Mamuju ada 34 orang. Sembilan korban tewas lainnya ada di Kabupaten Majene. Dua wilayah di Sulbar ini jadi wilayah terparah akibat gempa bumi.***

Editor: Didin

Tags

Terkini

Terpopuler