Dorong Sektor Kelautan dan Perikanan, Khusus Produk Olahan Garam dan Ikan, di Indramayu juga Cirebon

30 Januari 2021, 07:05 WIB
Peninjauan Olahan Garam dan Ikan di Indramayu /Foto : Deputi Sumber Daya Maritim /

 

PORTAL LEBAK - Kunjungan Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim untuk meninjau beberapa produk olahan dari sektor kelautan dan perikanan, khususnya garam dan ikan.

Kunjungan tersebut dilakukan ke wilayah Cirebon dan Indramayu pada hari Jumat 29 Januari 2021.

Yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah produk sehingga akan berimbas pada peningkatan perekonomian masyarakat.

Baca Juga: Era Baru Menuju Kendaraan Listrik, PLN Luncurkan Aplikasi Charge.IN

Baca Juga: Polwan Humanis Sosialisasi Prokes, Nong Jawara Ditsamapta Polda Banten di Pasar Rau

Lokasi yang dikunjungi pertama ialah Rama Shinta Rumah Garam, UMKM yang berlokasi di Cirebon ini berfokus untuk memproduksi dan mengembangkan produk olahan berbahan dasar garam yang dikembangkan menjadi produk kesehatan dan kecantikan.

Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim mengungkapkan," produk olahan dari hasil kelautan dan perikanan sedang kita dorong, salah satunya adalah produk garam. Salah satu hasil olahan garam ini bisa dijadikan olahan produk kesehatan dan kecantikan seperti lulur, sabun mandi, pembersih wajah, bahkan yang berfungsi sebagai peningkat stamina," ujar Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Safri Burhanuddin di Cirebon.

Produk UMKM ini berusaha didorong oleh pemerintah agar perekonomian masyarakat setempat mampu untuk tetap berputar, khususnya di tengah pandemi Covid-19, dan pada akhirnya dapat bersaing di pasar dunia. Satu hal yang penting untuk yang terus digaungkan, yaitu adanya nilai tambah dari sebuah produk.

Baca Juga: Kapolri Bicara Moderasi Beragama di Hadapan PP Muhammadiyah

Baca Juga: Cari Anak Muda Siap Jadi Petani Milenial, Pemprov Jabar Buka 5000 Lowongan, Ini Syaratnya

"Produk UMKM seperti ini dapat bersaing dan meningkat nilai jualnya, jika produk tersebut mampu dikemas dengan rapi dan menarik. Ini yang nantinya membuat sebuah produk berbeda dari produk yang lainnya," lanjut Deputi Safri.

Selain itu, dia juga mengunjungi pabrik pengolahan dan pemanfaatan sektor kelautan dan perikanan lainnya, yaitu pabrik pengolahan Hidrolisat Protein Ikan (HPI)  yang dikelola oleh PT Berikan Teknologi Indonesia, yang berlokasi di Eretan, Indramayu. Pabrik ini mengolah ikan dalam bentuk industri Hidrolisat Protein Ikan (HPI) yang menghasilkan produk olahan berprotein tinggi.

"HPI juga merupakan salah satu industri yang kita dorong agar produksi dan pemanfaatannya meningkat. Kita ini punya potensi ikan yang melimpah, jadi pemanfaatan HPI ini perlu kita lakukan," jelas Deputi Safri.

Baca Juga: Ekonomi Digital Tumbuh 25 Persen Selama Pandemi Covid-19, Menkeu Ingin Transaksi Digital Kena Pajak

Baca Juga: 3 Tersangka Pemain Uang Dolar Palsu Senilai Rp 1,4 M Diamankan Polri

HPI menjadi salah satu jalan keluar bagi Indonesia dalam menuntaskan permasalahan malnutrisi di Indonesia, seperti stunting, obesitas, dan gizi buruk. Dengan adanya produksi dan pemanfaatan dari HPI, diharapkan mampu menuntaskan masalah malnutrisi tersebut.

"Harapannya kedua produk olahan dari sektor kelautan dan perikanan ini tingkat produksi dan pemanfaatannya terus meningkat. Nantinya semua produk olahan ini bisa dinikmati secara luas oleh masyarakat Indonesia," tutup Deputi Safri.

Turut hadir dalam kunjungan, yaitu Staf Ahli Menteri Menko Marves Sugeng Santoso,
Asisten Deputi Perikanan Tangkap Ikram Sangadji, Asisten Deputi Hilirisasi Sumber Daya Maritim Amalyos Chaniago, Direktur PT Berikan Teknologi Indonesia Yogie Arry, dan Perwakilan dari Kimia Farma Suistiyono.***

Editor: Didin

Tags

Terkini

Terpopuler