PORTAL LEBAK - Kecelakaan 2 rangkaian kereta ringan atau (LRT) Jabodebek, pada lintasan di daerah Cibubur, Jakarta Timur, diduga karena proses lansir masinis yang terlalu cepat.
Direktur Utama PT INKA Budi Noviantoro menyatakan setelah diindentifikasi, terindikasi ada lansiran yang terlalu cepat.
"Tapi nanti KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi-Red) yang menentukan. Masinisnya, alhamdulillah tidak apa-apa, hanya luka ringan," ungkap Noviantoro.
Baca Juga: Dua Bus TransJakarta Tabrakan, 3 Tewas Sedangkan 30 Lainnya Terluka
Saat ini masinis telah dibawa ke rumah sakit, dan masih sadar dalam kondisi sadarkan diri.
Noviantoro mengungkapkan kronologis itu, melalui jumpa pers di kantor INKA Madiun, Jawa Timur, Senin 25 Oktober 2021 sore yang dilansir PortalLebak.com dari Antara.
Menurut Budi Noviantoro, manajemen INKA akan ke lokasi dan meninjau kondisi, soal insiden tersebut.
Baca Juga: Hasil Olah TKP Kecelakaan Truk Kimia di Tol Merak Wadirlantas Polda Banten Sampaikan Ini
"Selanjutnya dua LRT itu harus dikirim kembali ke INKA Madiunm untuk diperbaiki," ucap Noviantoro.
Pihak INKA menjelaskan LRT yang mengalami kecelakaan merupakan rangkaian 20 dan rangkaian 29.
Kecelakaan terjadi saat LRT itu tengah digelar pengujian-pengujian dan belum beroperasi.
Kejadian itu, dikutip PortalLebak.com dari Antara, terjadi di antara Stasiun Gajah Mukti sampai Stasiun Ciracas.
Pada saat 29 ingin bergabung ke arah Gajah Mukti terjadilah tumbukan. Ini yang masih diinvestigasi," ujar dia.
Pihaknya memohon maaf kepada semua pihak atas kejadian kecelakaan tersebut dan segera melakukan perbaikan.
Baca Juga: Berikut Nama 17 Duta Besar RI yang Dilantik Presiden Jokowi
"Saya atas nama Dirut dan Direksi PT INKA memohon maaf kepada semua pihak baik Kementerian perhubungan, Kementerian BUMN, Menko Marves, KAI, LRT Jabodebek, dan teman-teman yang lain lain," papar Noviantoro.
Kecelakaan tersebut terjadi saat uji coba LRT dan belum dikeluarkan ijin operasional di ruas lintasan itu.***