Pemerintah Kabupaten Wondama Sewa Helikopter Untuk Kirim Logistik Pemilu di Daerah 3T

5 Februari 2024, 07:19 WIB
Bupati Teluk Wondama Hendrik Syake Mambor saat diwawancarai awak media di Manokwari, Papua Barat. /Foto: ANTARA/Fransiskus Salu Weking./

PORTAL LEBAK - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Teluk Wondama, Papua Barat, menyewa helikopter untuk mendistribusikan logistik pemilu 2024 di daerah terpencil, terluar dan terjauh (3T) yang kurang terlayani dan sulit dijangkau melalui jalan darat.

Bupati Teluk Wondama Hendrik Syake Mambor dari Manokwari, Senin, mengatakan salah satu dari 13 kabupaten yang sulit dijangkau transportasi darat, yakni Kabupaten Naikere.

"Ya, akibatnya pemerintah harus menyewa helikopter untuk mengirim logistik untuk pemilu," kata Hendrik Mambor.

Baca Juga: Megawati Soekarnoputri Imbau Aparat Tak Mengintimidasi Masyarakat pada Pemilu 2024

Dijelaskannya, kemungkinan penyewaan helikopter dari pemerintah daerah sudah dibicarakan dengan KPU, Bawaslu, dan aparat keamanan. Artinya, pendistribusian logistik pemilu di wilayah Naikere akan diawasi oleh aparat kepolisian Teluk Wondama dan Kodim 1811/Teluk Wondama.

“Kami biasanya menyewa helikopter dari Nabire atau Yayasan Helivida Indonesia,” jelas Mambor.

Ia memastikan seluruh wilayah di Teluk Wondama sudah terkoneksi dengan jaringan telekomunikasi dan internet sehingga memudahkan proses konsolidasi surat suara.

Baca Juga: Caleg Asal Purworejo Divonis 3 Bulan Penjara Karena Tindak Pidana Pemilu 2024

Namun penyelenggara pemilu harus mengantisipasi perubahan iklim yang dapat menghambat distribusi logistik ke 142 Tempat Pemungutan Suara (TPS).

“Pemerintah daerah belum mendapatkan jadwal pendistribusian logistik, apalagi TPS harus menggunakan helikopter,” kata Hendrik Mambor.

Kapolsek Teluk Wondama, Kompol Hari Sutanto mengatakan, seluruh TPS berada di zona bahaya dengan 134 TPS rentan dan delapan TPS sangat rentan tersebar di 13 kecamatan.

Baca Juga: Bawaslu NTB ingatkan Prabowo-Gibran tidak berolahraga di luar jadwal

Puluhan distrik yang disebutkan adalah Distrik Wasior, Winddesi, Teluk Duairi, Wondiboy, Wamesa, Rumberpon, Naikere, Rasiei, Kuri Wamesa, Roon, Roswar, Nikiwar, dan Sough Jaya.

“Di Kabupaten Naikere, terdapat enam TPS yang sangat rentan, dan di Kabupaten Wamesa, terdapat dua TPS yang sangat rentan. Kedelapan TPS ini menjadi perhatian khusus, khususnya di Kabupaten Naikere," jelas Hari Sutanto.

Dijelaskannya, secara geografis Distrik Naikere masih sulit dijangkau dan berbatasan langsung dengan Bupati Kaimana dan Bupati Nabire, Provinsi Papua Tengah.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Pertegas Akan Lindungi Aiman ​​Witjaksono

Beberapa desa di Naikere kini menjadi daerah terpencil yang hanya bisa dicapai dengan helikopter atau berjalan kaki selama berhari-hari.

“Selain itu, Kabupaten Naikere sangat rentan karena merupakan tempat transit kelompok kriminal bersenjata (KKB),” ujarnya.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler