Polda Bali: Gelar Giat 'Nusantara cooling system' agar Pemilu 2024 Aman

- 24 Januari 2024, 09:00 WIB
Potret Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol. Jansen Avitus Panjaitan
Potret Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol. Jansen Avitus Panjaitan /Istimewa

PORTAL LEBAK - Kepolisian Daerah (Polda) Bali menggelar operasi kepolisian terpusat melalui sandi operasi "Nusantara Cooling System" agar mewujudkan Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 yang aman serta kondusif.

Kepala Bidang Humas Polda Bali, Komisaris Besar Polisi Jansen Avitus Panjaitan mengungkapkan giat Nusantara Cooling System adalah tindakan tindakan preventif dan preemtif dalam Pemilu 2024.
 
Tujuan giat ini agar meminimalkan adanya potensi konflik sosial di tengah masyarakat menjelang dan sesudah Pemilu 2024, sehingga pesta demokrasi itu bisa berjalan aman dan damai, sekaligus persatuan dan kesatuan Bangsa terjaga solid.
Baca Juga: Windy Idol Mengaku naik Helikopter Bareng Hasbi Hasan di Bali

"Melalui operasi Nusantara Cooling System Polri diharapkan bisa mendeteksi serta mencegah lebih awal, supaya masyarakat tak terpecah belah dan terus menjaga persatuan bangsa, meski mempunyai pilihan berbeda pada Pemilu 2024," ujar Kombes Jansen.

Demi menyukseskan operasi kepolisian ini, dinilai harus bekerja sama dan saling mendukungan oleh segenap lapisan masyarakat.

Seperti diketahui, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo lewat Surat Perintah Kapolri, Sprin/2439/VIII/OPS.1.1/2023 tanggal 25 Agustus 2023, menegaskan operasi Nusantara Cooling System 2023-2024 digelar tahap pertama pada 11 September hingga 31 Desember 2023.
 
Baca Juga: Dua anggota TNI ditangkap, mereka diduga terlibat penyerangan kantor Satpol PP Kota Denpasar Bali
 
Pada tahap kedua operasi itu digelar sejak 1 Januari hingga dengan 31 Desember 2024. Perwira tinggi Polri, Irjen Pol. Edi Suheri dipercaya sebagai Kepala operasi Nusantara Cooling System 2023-2024 (Kaops NCS), dibantu dalam empat Satgas.

Tugas pokok NCS yaitu agar meminimalisir isu-isu provokatif berlatar belakang suku, agama, ras dan kepercayaan, yang muncul di tengah masyarakat serta di ruang siber (dunia maya).

Menurut Kombes Jansen pola operasi NCS lebih mengutamakan tindakan preemtif dan preventif terhadap sasaran berupa potensi gangguan, ambang gangguan dan gangguan nyata dengan.
Baca Juga: Prabowo Subianto Optimis Adanya Dukungan dari Erick Thohir pada Pilpres 2024
 
Target operasi NCS yakni orang, kelompok, tempat kegiatan serta benda. Termasuk cara bertindak melalui deteksi, pembinaan masyarakat, patroli dialogis, patroli siber, sosialisasi serta bantuan operasi.

"Polri berharap operasi ini bisa berjalan positif di tengah masyarakat, agar bersemangat ikut jaga persatuan dan kesatuan bangsa di tengah perbedaan pilihan pada pesta demokrasi. Agar jalannya tiap tahapan Pemilu 2024 situasi tetap aman, kondusif dan damai," ujar Kombes Pol. Jansen Avitus Panjaitan.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x