Polisi Usut Tuntas Penimbun Kedelai, Yang Memicu Mogok Produsen Tahu dan Tempe

- 5 Januari 2021, 13:30 WIB
KABARESKRIM Polri Komjen Pol. Listyo Sigit Prabowo memberikan keterangan terkait tersangka penyiraman penyidik senior KPK Novel Baswedan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat 27 Desember 2019.*
KABARESKRIM Polri Komjen Pol. Listyo Sigit Prabowo memberikan keterangan terkait tersangka penyiraman penyidik senior KPK Novel Baswedan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat 27 Desember 2019.* /ANTARA/

PORTAL LEBAK - Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri menyelidiki dugaan penimbunan kedelai di sejumlah wilayah yang membuat sejumlah produsen tahu dan tempe mogok produksi.

Sikap produsen tahu dan tempe ini, terpaksa dilakukan usai meroketnya harga kedelai nasional dan terjadi kelangkaan bahan baku pembuatan tahu dan tempe di tengah masyarakat.

Kabareskrim Polri Komjen Pol. Listyo Sigit bersama Kasatgas Pangan Polri Brigjen Pol Helmy Santika, dalam keterangan pers yang diterima Antara dan dikutip oleh PortalLebak.com menyatakan, penyelidikan dilakukan oleh tim satgas Pangan Polri di sejumlah wilayah di Indonesia.

Baca Juga: Terkait Video Syur Bersama Gisel, Michael Yukinobu Defretes: Saya Minta Maaf

Baca Juga: Ini Cara Dapat Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Pemerintah

Polisi juga telah melakukan pemeriksaan di sejumlah gudang importir dan distributor kedelai di wilayah Cikupa-Tangerang, Cengkareng-Jakarta Barat dan Bekasi-Jawa Barat. "Satgas telah menginstruksikan satgas kewilayahan di tiap Polda untuk melakukan pengecekan harga, ketersediaan kedelai serta sentra-sentra pengolahan khususnya UMKM yang memproduksi tempe dan tahu," ucap Komjen Listyo Sigit, Selasa, 05 Januari 2021.

Sebelumnya, terjadi kenaikan harga kedelai di awal tahun 2021, yang menyebabkan sejumlah produsen tahu dan tempe mogok produksi selama tiga hari. Pasokan tahu dan tempe menghilang di pasaran selama tanggal 1-3 Januari 2021.

Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan mengklaim telah menurunkan tim untuk mencari sumber masalah mogok produksi oleh produsen tahu tempe. Pemerintah menjamin pasokan kedelai akan segera stabil.

Baca Juga: Tes CPNS Dimulai April 2021, Berikut Kuotanya

Baca Juga: Presiden Jokowi Sahkan PP Hukum Kebiri Bagi Pelaku Kekerasan Seksual Terhadap Anak

Sementara itu Kasatgas Pangan Polri Brigjen Helmy Santika mengatakan Polri telah memiliki data dan analisa ketersediaan serta kebutuhan kedelai secara nasional. "Kami telah koordinasi dengan Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian dan sejumlah pihak lain untuk menelusuri dugaan adanya penimbunan dan permainan harga kedelai yang melonjak sejak beberapa hari lalu," tutur Helmy.

Helmy juga menyebutkan bahwa perkembangan global di masa pandemik COVID-19 turut memengaruhi harga kedelai di pasar dunia. “Berdasarkan data FAO, pada Desember 2020 ada kenaikan harga kedelai di pasar global sebesar 6 persen dari harga awal 435 dolar AS menjadi 461 dolar AS per ton," ucap Helmy.

Melambungnya harga kedelai yang membuat para pengrajin tahu dan tempe melakukan aksi mogok produksi, diduga kelangkaan kedelai dimanfaatkan sekelompok orang yang coba meraup keuntungan dengan melakukan penimbunan kedelai.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x