Polisi: Dua Teroris yang Tewas di Makassar, Terlibat Pengeboman Gereja Di Filipina

- 7 Januari 2021, 09:12 WIB
Militer Filipina.*
Militer Filipina.* /AFP

PORTAL LEBAK - Polisi mengkonfirmasi bahwa dua tersangka teroris yang ditembak mati, terlibat dalam aksi teror di Pulau Jolo, Filipina.

Mereka disebut terlibat dua aksi bom bunuh diri, 27 Januari 2019 lalu, di gereja Katedral Our Lady of Mount Carmel, kota Jolo, provinsi Sulu, Filipina.

Mengutip pernyataan Kapolrestabes Makassar dari channelnewsasia, yaitu Kombes Pol. Witnu Urip Laksana, Aksi bom bunuh diri ini terjadi saat ibadah misa berlangsung, dan menewaskan 27 orang (7 tentara dan 20 masyarakat sipil) sementara 77 orang lainnya terluka.

Baca Juga: Densus 88 Antiteror Tembak Mati 2 Terduga Teroris di Makassar

Baca Juga: Apa Vaksinasi Covid-19, Mampu Jaga Momentum Pemulihan Ekonomi Nasional?

Provinsi Sulu, khususnya di Kota Jolo, Basilan dan Mindanao, merupakan zona konflik antara militer Filipina dengan kelompok pemberontak Abu Sayyaf. Tempat tersebut sekaligus basis kelompok ini melakukan teror, seperti menyerang aparat keamanan, pengeboman, pembunuhan, dan penyanderaan. 

Kelompok Abu Sayyaf telah dinyatakan pemerintah Filipina sebagai kelompok teroris, karena sejumlah aksinya yang menculik warga asing dan misionaris. Kelompok ini juga menyatakan diri berafiliasi dengan ISIS, dan ingin mendirikan "kekhalifahan" di Asia Tenggara.

Seperti telah diberitakan PortalLebak.com, telah terjadi penindakan hukum oleh tim Detasemen Khusus 88 (Densus 88) antiteror, kepada sejumlah terduga teroris di Villa Mutiara, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu, 6 Januari 2021.

Baca Juga: Apa Benar Dokter Rekomendasikan Suntikkan Vaksin Covid-19 ke Alat Kemaluan Pria?

Halaman:

Editor: Dwi Christianto

Sumber: channelnewsasia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x