Naiknya permukaan air diperparah dengan tidak berfungsinya sungai-sungai besar setempat membendung hujan deras yang terus turun di wilayah tersebut sejak Jumat sore 8 Maret 2024.
Sebanyak 2.958 warga terpaksa mengungsi ke tenda darurat atau fasilitas umum, dan beberapa lainnya mengungsi ke rumah kerabatnya untuk menyelamatkan diri dari banjir dan tanah longsor.
Rusaknya tiga jembatan dan satu jalan penghubung akibat kuatnya arus banjir akan sangat menghambat petugas gabungan gugus BPBD, TNI/Polri, dan Basarnas dalam melakukan evakuasi.
Selain itu, Pemerintah Bupati Padang Pariaman berkomitmen memenuhi kebutuhan dasar para korban dengan mendirikan dapur umum dan pos kesehatan di beberapa lokasi bencana.***