Baca Juga: Kapolri Bicara Moderasi Beragama di Hadapan PP Muhammadiyah
Baca Juga: Cari Anak Muda Siap Jadi Petani Milenial, Pemprov Jabar Buka 5000 Lowongan, Ini Syaratnya
"Produk UMKM seperti ini dapat bersaing dan meningkat nilai jualnya, jika produk tersebut mampu dikemas dengan rapi dan menarik. Ini yang nantinya membuat sebuah produk berbeda dari produk yang lainnya," lanjut Deputi Safri.
Selain itu, dia juga mengunjungi pabrik pengolahan dan pemanfaatan sektor kelautan dan perikanan lainnya, yaitu pabrik pengolahan Hidrolisat Protein Ikan (HPI) yang dikelola oleh PT Berikan Teknologi Indonesia, yang berlokasi di Eretan, Indramayu. Pabrik ini mengolah ikan dalam bentuk industri Hidrolisat Protein Ikan (HPI) yang menghasilkan produk olahan berprotein tinggi.
"HPI juga merupakan salah satu industri yang kita dorong agar produksi dan pemanfaatannya meningkat. Kita ini punya potensi ikan yang melimpah, jadi pemanfaatan HPI ini perlu kita lakukan," jelas Deputi Safri.
Baca Juga: Ekonomi Digital Tumbuh 25 Persen Selama Pandemi Covid-19, Menkeu Ingin Transaksi Digital Kena Pajak
Baca Juga: 3 Tersangka Pemain Uang Dolar Palsu Senilai Rp 1,4 M Diamankan Polri
HPI menjadi salah satu jalan keluar bagi Indonesia dalam menuntaskan permasalahan malnutrisi di Indonesia, seperti stunting, obesitas, dan gizi buruk. Dengan adanya produksi dan pemanfaatan dari HPI, diharapkan mampu menuntaskan masalah malnutrisi tersebut.
"Harapannya kedua produk olahan dari sektor kelautan dan perikanan ini tingkat produksi dan pemanfaatannya terus meningkat. Nantinya semua produk olahan ini bisa dinikmati secara luas oleh masyarakat Indonesia," tutup Deputi Safri.
Turut hadir dalam kunjungan, yaitu Staf Ahli Menteri Menko Marves Sugeng Santoso,
Asisten Deputi Perikanan Tangkap Ikram Sangadji, Asisten Deputi Hilirisasi Sumber Daya Maritim Amalyos Chaniago, Direktur PT Berikan Teknologi Indonesia Yogie Arry, dan Perwakilan dari Kimia Farma Suistiyono.***