Network
PORTAL LEBAK - Provinsi Papua sebagian besar menghadapi tantangan berupa akses lalu lintas kendaraan baik yang mengangkut barang atau penumpang. Salah satunya yaitu fasilitas Pelabuhan yang menjadi kunci di kecepatan dalam distribusi muatan kapal.
Waktu tunggu pelayanan kapal dan barang (bongkar muat peti kemas) atau dwelling time di Pelabuhan Laut Jayapura, kini dipercepat menjadi hanya dua hari, dari sebelumnya selama satu pekan.⠀
⠀
Menurut General Manager PT Pelindo IV Cabang Jayapura, Sonny Uktolseya, peningkatan pelayanan ini merupakan bagian dari tindak lanjut instruksi Presiden Joko Widodo yang menghendaki waktu tunggu pelayanan kapal dan barang diturunkan menjadi dua hari.
Baca Juga: Jual Via Online, Pelaku Pembuat Kosmetik Ilegal di Bekasi Dibekuk Polisi, Ini Nama Produknya
Baca Juga: Polisi Periksa Abu Janda, Terkait Dugaan Kasus Rasisme Natalius Pigai
⠀
“Dwelling time Pelabuhan Laut Jayapura kini sudah sesuai target secara nasional sebagaimana instruksi Presiden Joko Widodo agar mempercepat waktu tunggunya,” kata Sonny pada Jumat 29 Januari 2021 seperti yang dikutip dari kiriman akun Instagram @pemprovpapua.
⠀
Capaian ini menurutnya sudah maksimal, karena memang gudang penyimpanan barang di Kota Jayapura ini belum mencukupi. Pemilik toko juga belum sanggup kalau semua barang langsung keluar.
⠀
Ia pun menyampaikan kabar baik bahwa terminal peti kemas Pelabuhan Laut Jayapura per 1 Februari 2020 mendatang sudah menjadi terminal peti kemas modern. Salah satunya peberapan aturab masa penumpukan selama lima hari gratis, namun jika melebihi maka dikenakan biaya. ⠀
⠀
“Makanyakami menyewa lahan di kawasan Hamadi milik Lantamal X Jayapura sebagai tempat penumpukan peti kemas dan aktifitas bongkar muat. Hal ini yang membuat dwelling time menjadi dua hari saja,” katanya.
Baca Juga: Surat Hasil Tes Covid-19 Diperketat, Ini Yang Harus Diperhatikan Anda
Baca Juga: 2 KRI TNI AL Diberangkatkan ke Luar Negeri, Ini Tujuannya
⠀
Sebelumnya, waktu proses bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Laut Jayapura disebut-sebut memakan waktu yang lama hal ini karena kendala luas lahan peti kemas yang tak memadai. Juga pemilik barang juga ditengarai malas mengambil di Pelabuhan, sehingga banyak barang yang tertumpuk.***
