PUPR Lanjutkan Program Ketahanan Air, Bendungan Pertama Provinsi Sumsel Ditargetkan Rampung Pada 2023

- 2 Februari 2021, 09:29 WIB
Proses pengerukan Bendungan Tiga Dihaji, Sumsel
Proses pengerukan Bendungan Tiga Dihaji, Sumsel /Foto: Kementerian PUPR/

PORTAL LEBAK - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) selama ini mendukung program ketahanan air dan pangan nasional, dan akan melanjutkan pembangunan sejumlah proyek bendungan di tahun 2020 hingga tahun 2024.

Pembangunan sejumlah bendungan ini demi mencapai target visium kementerian PUPR tahun 2030, yakni rasio tampungan air terhadap jumlah penduduk bisa mencapai 120 meter kubik per kapita per tahun. Target ini, diatas kondisi sebelumnya yang hanya mencapai 50 meter kubik per kapita per tahun.

Rentang tahun 2015 sampai 2020, Kementerian PUPR berhasil menyelesaikan 18 bendungan baru. Jumlah 15 bendungan diantaranya telah menambah volume tampung sebesar 1.106,04 juta meter per kubik yang dimanfaatkan untuk irigasi pertanian seluas 109.790 hektare (Ha).

Baca Juga: DPR Dukung dan Yakinkah Milenial Untuk Jadi Petani

Baca Juga: Resmikan Bank Syariah Indonesia, Ini Pesan Presiden Jokowi

Salah satu proyek bendungan yang tengah dikerjakan adalah Bendungan Tiga Dihaji yang terletak di provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Ini adalah bendungan pertama yang ada di provinsi tersebut.

Bendungan Tiga Dihaji, akan menambah kapasitas daerah irigasi komering untuk lahan peranian seluas 24.423 Ha, dan hasil pertanian dari provinsi Sumsel akan tetap terjaga sepanjang tahun, karena mendapat aliran air dari bendungan itu.

Dikutip PortalLebak.com dari laman Kementerian PUPR, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VIII Ditjen SDA Kementerian PUPR Birendrajana mengatakan, tujuan pembangunan Bendungan Tiga Dihaji adalah untuk menjaga kestabilan suplai air daerah irigasi komering di saat musim kemarau yang selama ini hanya mengandalkan Sungai Komering.

Baca Juga: Hari Ini Cukai Rokok Resmi Naik Ini Rinciannya

Baca Juga: Ekonomi Digital Tumbuh 25 Persen Selama Pandemi Covid-19, Menkeu Ingin Transaksi Digital Kena Pajak

"Tantangan yang dihadapi dalam pengaturan irigasi adalah pada musim kemarau debit air sungai komering yang masuk ke saluran irigasi sangat kecil. Sementara pada musim hujan elevasi sungai komering naik mengakibatkan debit air sungai komering yang masuk ke saluran relatif cukup besar dan membawa cukup banyak kandungan lumpur yang mengendap di saluran," ujar Birendrajana.

Selain untuk irigasi, bendungan yang berpotensi mengairi lahan seluas 124.000 Ha ini juga dapat digunakan sebagai pengendalian banjir, pembangkit listrik tenaga air sbesar 4x10 Megawatt, sampai sarana pariwisata serta olahraga.

Saat ini progres pembangunan bendungan yang menelan biaya sekitar Rp3,73 triliun ini masih dalam tahap penggalian badan bendungan dan akan ditargetkan selesai pada tahun 2023.***

Editor: Dwi Christianto

Sumber: pu.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x