Vaksin Ditangguhkan di Beberapa Negara, Ini Alasan Indonesia Masih Tetap Gunakan AstraZeneca

- 12 Maret 2021, 19:03 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19 AstraZeneca./
Ilustrasi vaksin Covid-19 AstraZeneca./ /Reuters/Dado Ruvic

PORTAL LEBAK - Program vaksinasi Covid-19 dihentikan sementara di Denmark, setelah adanya laporan mengenai pembekuan darah pada beberapa orang.

Setelah kabar ini beredar, perhatian langsung mengarah ke produsen vaksin asal Inggris, AstraZeneca, karena program vaksinasi yang dilakukan di Denmark menggunakan vaksin tersebut.

Namun hingga saat ini Otoritas Kesehatan Denmark belum memiliki cukup bukti untuk melimpahkan tanggungjawab kasus ini kepada AstraZeneca.

Baca Juga: Penggemar Wagon Buat Petisi Kepada BMW Karena M3 Touring Tidak Masuk Negara Mereka

Baca Juga: Corona Varian Baru B117 Telah Masuk ke Jakarta! Khawatir Mendominasi di Seluruh Dunia

“Saat ini, tidak dapat disimpulkan apakah ada hubungan antara vaksin dan pembekuan darah,” kata Otoritas Kesehatan Denmark, seperti dikutip PortalLebak.com dari AP News.

Karena di beberapa negara termasuk Inggris tidak ditemukannya laporan mengenai efek samping yang serupa dari penggunaan vaksin AstraZeneca tersebut.

Dalam sebuah pernyataan dari European Medicines Agency (badan pengawasan obat Eropa) dikatakan manfaat vaksin AstraZeneca masih lebih besar dari pada resikonya.

Baca Juga: Presiden Bashar al-Assad dan Istri Dinyatakan Positif Covid-19, Tugas Sebagai Kepala Negara Terganggu

Baca Juga: Agar Tepat Sasaran Pemprov Babel Terbitkan SE Larangan ASN Gunakan Gas Melon Hingga Kartu Kendali LPG Subsidi

"manfaat vaksin terus melebihi risikonya dan vaksinasi dapat terus diberikan. Sementara evaluasi dari kasus pembekuan darah terus berlanjut," ungkap lembaga pengawas obat tersebut.

Diketahui jumlah orang yang mengalami efek samping dengan pembekuan darah ini masih lebih sedikit dibanding jumlah orang yang divaksin AstraZeneca.

Beberapa dokter setempat mengatakan bahwa orang yang sekarang diberi vaksin Covid-19 lebih cenderung sudah memiliki masalah kesehatan dan akan sulit untuk menentukan apakah pembuat vaksin harus bertanggung jawab.

Baca Juga: Inilah Waktu yang Tepat Bagi Alumni Pasien Covid-19 Untuk Berolahraga Lagi

Baca Juga: Vaksin AstraZeneca Tak Mampu Tangkal Virus Corona Varian Baru, Program Vaksinasi Dibatalkan

“Sebagian besar orang yang divaksinasi saat ini adalah lansia atau menderita suatu penyakit yang mungkin mendasari efek samping pembekuan darah,” kata Dr. Paul Hunter, profesor kedokteran di Universitas East Anglia.

Penangguhan vaksin AstraZeneca di Denmark akan berlangsung setidaknya selama dua minggu, mungkin lebih bergantung pada evaluasi oleh Badan pengawas obat-obatan Uni Eropa.

Selain Denmark, negara lain seperti Norwegia juga memutuskan langkah penangguhan vaksinasi Covid-19 di negara tersebut, meskipun tak ada bukti ditemukan.

Baca Juga: Dinkes Bengkulu Vaksinasi Petugas Pelayanan Publik dan Lansia Tahap Pertama

Baca Juga: Libur panjang Isra Mikraj dan Nyepi, 296 Ribu Kendaraan Meninggalkan Jabotabek

Otoritas farmasi Italia kemarin juga menyarankan untuk melarang penggunaan AstraZeneca pada program vaksinasi mereka, setelah berkaca pada kejadian di Denmark.

Sementara di Indonesia, hingga saat ini Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) belum menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca, dan tetap menggunakan vaksin AstraZeneca. sesuai kajian awal BPOM RI.***

Editor: Jefry Agustinus Alexander B


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah