Baca Juga: Kapolri: 1.062 Polsek Dilarang Melakukan Penyidikan Kasus Hukum
Selanjutnya, pelaku meminta maaf untuk yang kedua kalinya, diikuti ungkapan sayang mereka kepada orang tua mereka. Namun setelahnya pelaku mengatakan bahwa 'Allah lebih sayang hamba-Nya'.
Poin ketiga adalah pelaku menganggap harus melakukan aksinya (teror) sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi atau Rasul Allah untuk menyelamatkan mereka.
Poin selanjutnya, pesan yang mungkin tidak disangka akan bisa dibahas dalam dua surat wasiat yang lokasinya sangat jauh antara Makassar dan Jakarta, yaitu pesan kepada orang tua mereka untuk tidak berhubungan dengan bank kembali.
Baca Juga: Penyerang Mabes Polri, Teroris Wanita 'Lone Wolf' Alias Penyerang Tunggal
Baca Juga: CVR Pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Sempurnakan Investigasi Kecelakaan
Terutama dalam hal melakukan pinjaman uang ke bank, yang menurut para pelaku tidak diberkahi Allah karena menurut mereka berkaitan dengan riba.
Tidak diketahui jelas dan rinci dari pihak Kepolisian bagaimana dua aksi teror yang lokasinya berbeda sangat jauh antara Makssar dan Jakarta, dengan dua surat wasiat dari orang yang tidak ada ikatan keluarga atau kekerabatan sama sekali tetapi bisa memiliki konten atau isi surat wasiat yang tingkat kemiripannya sedetil itu.
Namun jika Polri menyebut kedua pelaku ini telah berbaiat kepada ISIS, yaitu salah satu kelompok teroris berbahaya di dunia saat ini, kemungkinan besar dalam proses persiapan para pelaku teror gereja Katedral Makassar dan pelaku penembakan di Mabes Polri ini diarahkan oleh satu aktor intelektual.***