Kekhawatiran yang dirasakan para pendidik dan orang tua, terutama terkait kesehatan dan keselamatan menjadi perhatian Nadiem.
Namun, Nadiem menilai terdapat berbagai risiko dan dampak jangka panjang terutama bagi para peserta didik jika PTM terbatas, tidak segera digelar.
“Masa depan Indonesia sangat bergantung pada SDM-nya sehingga tidak ada tawar-menawar untuk pendidikan, terlepas dari situasi yang kita hadapi," tegasnya.
"Melalui semua pertimbangan itulah kami mengupayakan, agar pendidik dan tenaga kependidikan menjadi prioritas penerima vaksinasi Covid-19,” tambah Nadiem.
Nadiem pun selanjutnya berharap panduan pelaksanaan PTM terbatas, dapat dikembangkan dan disesuaikan dengan kondisi sekolah di daerah masing-masing.
“Harapan kami, panduan ini dapat dipelajari dengan seksama dan diterapkan sebaik mungkin demi kebaikan kita semua," ujarnya.
"Saya tidak akan berhenti mengingatkan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam menjalankan PTM terbatas. Mari bersama-sama kita terus mengingat bahwa kepulihan Indonesia ada di tangan kita,” pungkas Mendikbudristek.
Seiring dengan Nadiem Makarim, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas termasuk pihak yang menyambut baik dan mendukung sepenuhnya rilis Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran untuk PAUDikdasmen di Masa Pandemi Covid-19.