Presiden Jokowi: Indonesia Harus Bangun Kemandirian Industri Pertahanan Lewat Defend ID

- 21 April 2022, 07:22 WIB
Presiden Jokowi meresmikan Holding dan Program Strategis BUMN Industri Pertahanan Defend ID, di Surabaya, Rabu (20/04/2022).
Presiden Jokowi meresmikan Holding dan Program Strategis BUMN Industri Pertahanan Defend ID, di Surabaya, Rabu (20/04/2022). /Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev/

PORTAL LEBAK - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mendorong Indonesia harus segera membangun kemandirian dan industri pertahanan dalam negeri melalui Defend ID.

Presiden Jokowi minta agar Defend ID mempersiapkan era persaingan baru dan mampu memenuhi kebutuhan pertahanan pokok.

Tujuan Presiden Jokowi, melaui Defend ID agar bangsa kita bisa menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Baca Juga: Presiden Jokowi: Perkuat Kebersamaan dan Keberagaman Melalui Nuzulul Quran

Kepala negara menyataakan hal ini saat meluncurkan Holding dan Program Strategis Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Industri Pertahanan yang dinamakan Defence Industry Indonesia atau disingkat Defend ID.

Acara peluncuran dilakukan Presiden di PT PAL Indonesia (Persero), Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, Rabu 20 April 2022 siang.

“Kemandirian industri pertahanan harus kita wujudkan bersama-sama, tidak bisa sendiri-sendiri, tidak bisa parsial, enggak bisa," tegas Presiden Jokowi.

Baca Juga: Rencana Teroris NII, Tumbangkan Pemerintahan Presiden Jokowi Sebelum Pemilu 2024

"Kita harus perkuat industrinya, kita juga harus bangun ekosistemnya agar tumbuh dan berkembang semakin maju,” pungkasnya.

Jokowi lantas memuji langkah konsolidasi dan pembentukan perusahaan induk atau holding BUMN industri pertahanan Defend ID yang lama dirancang.

“Sudah lama ini saya tunggu-tunggu dan saya kejar-kejar terus agar BUMN industri pertahanan kita jauh lebih terkonsolidasi, ekosistemnya semakin kuat, mampu bersaing secara sehat dan menguntungkan," ungkap Jokowi.

Baca Juga: Presiden Jokowi: Hindari Puncak Arus Mudik Agar Masyarakat Terhindar Dari Kemacetan Parah

"Dan, ini saya catat janjinya, janji ini saya catat, Defend ID akan menjadi TOP50 perusahaan pertahanan dunia,” harap presiden.

Presiden sekaligus mendorong Defend ID agar terus meningkatkan komponen dalam negeri (TKDN) dan menurunkan impor alat pertahanan dan keamanan (alpalhankam).

“Saya minta supaya TKDN produk-produk pertahanan unggulan kian ditingkatkan dari angka yang dicapai saat ini 41 persen, agar dapat terus meningkat, sampai pada akhirnya 100 persen," paparnya.

Baca Juga: Semakin Populer di Industri Perfilman, Jung Ho Yeon Bakal Bintangi film Hollywood Berjudul 'The Governesses'

"Kita harus bergerak cepat, lincah, jeli, melihat dan proaktif menjawab peluang supaya dapat jadi bagian dari rantai pasok global. Ini penting sekali, tetap utamakan pemenuhan kebutuhan dalam negeri,” nilai presiden.

Kemudian Jokowi menekankan peluncuran holding dan program strategis BUMN industri pertahanan, harus jadi lompatan transformasi membangun ekosistem industri pertahanan yang kuat dan modern.

“Membentuk BUMN industri pertahanan yang kuat dan mandiri, yang mampu bersaing dan menguasai pasar di dalam negeri utamanya, dan diperhitungkan di pasar internasional atau pasar global,” tambahnya.

Baca Juga: Miyeon Tampil Cantik pada Tiga Konsep Foto untuk Mini Album Berjudul 'MY'

BUMN industri pertahanan, menurut Presiden, akan menjadi ujung tombak kemandirian industri pertahanan Indonesia.

Sehingga Presiden Jokowi menilai pentingnya penguasahaan teknologi dan manufaktur komponen terkini berbasis dual-use technology.

Caranya, melalui pembangunan global partnership seluas-luasnya bersama pihak manapun yang ingin melakukan transfer teknologi.

Baca Juga: Tidak Ada Perjanjian Gencatan Senjata, Serangan Rusia ke Ukraina berlanjut di Kharkiv

“Semuanya ajak, tetapi tetap mayoritas kita, agar juga pasar kita bisa lebih membesar. Terus berinovasi mencari cara dan mencari terobosan," kata Jokowi.

"Inovasi baik itu terobosan di bidang SDM (sumber daya manusia), bahan baku, produk, proses bisnis dan operasionalnya, semuanya. Semuanya harus excellent, yang terbaik,” harap presiden.

Kegiatan peluncuran sekaligus digelar penandatanganan kerja sama Holding BUMN Industri Pertahanan antara Defend ID bersama Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan antara Defend ID dengan global partner.

Baca Juga: Meta Kongz Kendarai Pony 1975 di Peluncurkan NFT dan Komunitas Dunia Metaverse Hyundai

Penandatanganan kerja sama ini, dilansir PortalLebak.com dari setkab.go.id, berupa:

1. Kontrak pengadaan 13 unit Radar GCI dan pendukungnya antara PT Len Industri (Persero) dan Kemenhan,

2. Pengadaan amunisi kaliber kecil antara PT Pindad dan Kemenhan,

3. Kontrak MRO modernisasi 12 unit pesawat C 130 antara PT Dirgantara Indonesia dan Kemenhan,

Baca Juga: Mahalnya Biaya Baterai, Gagal Meningkatkan Penjualan Kendaraan Listrik

4. Kesepakatan untuk kerja sama MRO peningkatan kemampuan dan modernisasi kapal perang TNI AL antara PT PAL Indonesia dan Kemenhan,

5. Heads of Agreement (HoA) teknologi elektronika pertahanan antara PT Len Industri dan Thales International SAS, France,

6. Memorandum of Understanding (MoU) produksi bersama produk Armoured Amphibious Assault Vehicle antara PT Pindad dan FNSS Savunma Sistemleri, Turki.

Baca Juga: Liga Premier: Dua Gol Salah Bawa Liverpool Naik ke Puncak Setelah Hancurkan Manchester United

Ada juga Penandatanganan kerja sama antara Kemenhan dan Kementerian BUMN, mendorong peningkatan peran BUMN dalam pemenuhan alpalhankam.

Termasuk, kerja sama dalam peningkatan tingkat komponen dalam negeri bagi produksi alat pertahanan dan keamanan.

Turut hadir dalam kegiatan peresmian Defend ID; Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Sosial Tri Rismaharini.

Baca Juga: Cryptoverse: Mata Uang Kripto Digabung Investasi Koin emas Kian Berkilauan di Tengah Krisis Global

Termasuk Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury.

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo.

Serta, Direktur Utama Defend ID Bobby Rasyidin, dan Direktur Utama PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah