Koordinasi itu dijalankan spesial bersama Kepolisian/Korlantas, sebagai pemegang diskresi semua rekayasa lalu lintas.
Mengikutsertakan seluruh pemangku kepentingan lain, seperti Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, Badan Pengatur Jalan Tol.
Kebijakan melibatkan dinas-dinas Provinsi, seperti Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Kesehatan, dan lain-lain.
Baca Juga: Putri Presiden AS Joe Biden Batal ke Eropa Setelah Kontak dengan Orang yang positif Covid
Koordinasi pada level pengambil kebijakan, didukung sekaligus, melalui pengoperasian di Lebaran tahun ini, konsep Intelligent Transportation System (ITS) yang dimiliki Jasa Marga, di Jasa Marga Tollroad Command Centre (JMTC).
JMTC sebagai “the eye of the tollroad’ mengumpulkan seluruh informasi lalu lintas jalan tol melalui beberapa sumber.
Alat itu seperti pantauan 1.913 CCTV, 26 speed camera, 39 CCTV analytic traffic counting, 19 RTMS (Remote Traffic Microwave Sensor), 7 WIM (Weigh in Motion).
Baca Juga: Rebranding Sebagai Maskapai Full Service, Malindo Air Resmi Ubah Nama Jadi Batik Air Malaysia
Plus, informasi dari laporan petugas di lapangan serta informasi dari pelanggan melalui call center 14080.
Selanjutnya diolah dan disampaikan kembali hasilnya kepada pimpinan puncak untuk pengambilan keputusan serta kepada pengguna jalan tol untuk membantu mereka dalam merencanakan perjalanan.***