Kemudian Choirul menjelaskan ke-20 video CCTV diperlihatkan tim dari siber Polri dan Labfor Polri kepada Komnas HAM.
Komnas HAM juga menerima video yang tersebar dari 27 titik, mulai rekaman CCTV dari Magelang, Duren Tiga, sampai rekaman video di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati.
Baca Juga: Video Terkait Kondisi Jasad Brigadir J Beredar Luas, Netizen Kaget Bukan Main
Terkait rekaman video yang berasal dari Magelang hingga Duren Tiga, poin penting yang dicatat Komnas HAM, bahwa Brigadir Yoshua masih hidup.
Selain itu, anggota penyidik asal Komnas HAM juga diperlihatkan monitoring keberadaan atau jejaring komunikasi, di seputar kawasan Duren Tiga dan Magelang.
Data yang diserahkan dan diterima oleh tim penyidik Komnas HAM akan dipelajari mendalam, untuk memastikan dan mengusut tuntas kematian Brigadir Yoshua.
Baca Juga: Rusia Beri sinyal Akan Tarik Stasiun Luar Angkasa, NASA: Keputusan Itu Belum Resmi
Selanjutnya, Komnas HAM mengagendakan keterangan siber dan digital forensik, dari Polrim pada pekan depan.
Pasalnya, menurut Choirul beberapa pengungkapkan informasi tekait kasus Brigadir Yoshua, membutuhkan dukungan teknologi.
“Tinggal sekitar 20 persen lagi yang kami butuhkan untuk perkuat terangnya peristiwa,” papar Choirul, seperti dilansir PortalLebak.com dari Antara.