"Justru (Bharada E) melakukan ritual berdoa berdasarkan keyakinannya meneguhkan kehendaknya sebelum melakukan perbuatan merampas nyawa korban,"
PORTAL LEBAK – Terdakwa eksekutor pembunuhan berencana atas Brigadir Nopriyansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, yakni Richard Eliezer alias Bharada E sempat memanjatkan doa sebelum menembak rekannya itu.
Berdasarkan kesaksian Bharada E, melalui pengacaranya Ronny Talapessy, dia berdoa bukan supaya diteguhkan hati.
Bharada E justru justru berdoa alih-alih agar penembakan itu batal dan tidak pernah terjadi sama sekali.
Kepada wartawan, Pengacara Bharada E, Ronny Talapessy menyatakan isi doa dari kliennya, sampai terpaksa melepaskan peluru panas, tiga hingga empat kali ke arah Yosua.
"Posisi (Eliezer-Red) ketakutan karena tidak berani menolak perintah (Fedy Sambo), (dia) berdoa agar penembakan tidak terjadi," ungkap Ronny.
Doa yang dipanjatkan oleh Bharada E, terungkap dalam persidangan perdana terdakwa Ferdy Sambo, dalam dakwaan yang dibacakan oleh jaksa penuntut umum (JPU) di PN Jakarta Selatan, Senin, 17 Oktober 2022.
Baca Juga: Ini Alasan Pemuda Batak Bersatu datangi PN Jakarta Selatan Saat Ferdy Sambo Disidang