"Saya kira itu juga menunjukkan di mana kualitas kita hari ini, Pak. “Bahwa kualitas kita sendiri belum begitu tinggi sehingga kita bisa meyakinkan bangsa kita sendiri,” lanjut politikus dari Fraksi PDI Perjuangan itu.
Baca Juga: New York Times: Ada Bukti Rusia Meledakkan Bendungan Kakhovka di Ukraina
Sebelumnya dalam rapat tersebut, anggota Komisi V DPR RI Muyadi juga menyinggung keikutsertaan tenaga kerja asing dalam proyek IKN.
“IKN ini memakan anggaran yang begitu besar, tapi tiba-tiba kita bicara misalnya TKA yang datang ke IKN. Saya merasa sedih jika Anda membutuhkan disabilitas, Anda harus mengecualikan pekerja asing dari proposal, bukan?" kata politisi dari kelompok partai Gerindra.
Terkait hal itu, Mulyadi mendesak pemerintah menyiapkan kursus-kursus pelatihan untuk meningkatkan keterampilan pribadi. Menurut Mulyadi, personal training juga harus memenuhi persyaratan pengembangan dan percepatan proyek IKN.
Baca Juga: Syahnaz Sadiqah Adik Raffi Ahmad Dituding Selingkuh Dengan Pesinetron Rendy Kjaernett
“Saya sudah beberapa kali naik kereta LRT di Singapura dan Kuala Lumpur, dan ternyata banyak insinyur Indonesia. Meskipun negara kita sedang membangun dan membutuhkan mereka, mengapa mereka tidak bekerja di Indonesia?" tanya Mulyadi.
"Anda tahu, itu mengherankan. Sementara negara lain menerimanya (pekerja Indonesia-Red), kita malah ingin merekrut tenaga kerja asing," tegas Mulyadi.***