Busana yang dikenakan Gibran sama dengan busana yang dikenakan Prabowo Subianto, cawapres nomor dua. Keduanya memiliki konsistensi yang selaras dengan personal branding dan strategi branding yang dipromosikan.
Baca Juga: Di Teriaki Maling, Pria ODGJ Di Malingping Lebak Banten Babak belur Dihakimi Warga
Lisa yakin pilihan pakaian ini dilatarbelakangi oleh target audiens baik generasi Millenial maupun Gen Z. Pemilihan warna biru langit atau biru laut melambangkan langit dan laut serta dikaitkan dengan ruang terbuka, kebebasan, intuisi, imajinasi, kelapangan, inspirasi, dan kepekaan.
Biru juga melambangkan kedalaman, kepercayaan, kesetiaan, kejujuran, kebijaksanaan, kepercayaan, stabilitas, iman, surga, dan kecerdasan.
“Gak ribet, cukup tampilkan kemasan kaos kasual saja, karena generasi sekarang butuh yang tidak ribet,” kata Lisa.
Sementara itu, calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Maryland memilih pakaian khas Madura, yang menurut Lisa dimaksudkan untuk memperkuat warisan leluhurnya.
Lisa mengatakan, pakaian Madura terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan priyay dan lapisan massa.
Baca Juga: Pakar Mikroekspresi Sebut Gibran Rakabuming Raka Berusaha Jadi Jokowi Saat Debat Cawapres
Lapisan pakaian yang dikenakan Mahfud merupakan kostum khas rakyat Madura, menunjukkan bahwa ia bersama rakyat membangun Indonesia.
Sementara itu, calon presiden Ganjar Pranowo juga tampil dalam debat dengan mengenakan kostum nasional busana Suku Merah, Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Dan sepertinya ia juga ingin memamerkan kesuksesan Pak Jokowi yang selalu mengenakan pakaian adat dari berbagai suku di Indonesia dan selalu menjadi pusat perhatian," contohnya.