Ada Petinggi Negara Diduga Kerasukan Setan Bodoh dan Pongah, Ini Kata DGP

- 1 Februari 2024, 17:22 WIB
Ilustrasi Istana Negara.
Ilustrasi Istana Negara. /Istana Negara BPMI

PORTAL LEBAK - Masyarakat di tanah air, kini menyadari bahwa ada petinggi negara yang sedang kerasukan setan yang bodoh dan pongah, serta bebal politik. Yang mau membawa kita semua ke jurang kehancuran demokrasi dan politik di dalam negeri.

Bahkan beredar di dunia Maya ucapan dari politisi senior PDI Perjuangan, Panda Nababan, yang menegaskan, bahwa saat ini, Jokowi adalah seorang penipu. Tak hanya itu, mayoritas pendukung Jokowi telah 'Kena Tipa-Tipu ala Jokowi'.

"Tapi biar bagaimana-pun, rakyat, bangsa dan negara kita sebenarnya malah beruntung kok bang Panda. Kenapa, hayo bang?! karena untungnya Jokowi itu kerasukan setan genderuwo sontoloyo yang bodoh, pongah dan bebal politik. Bukan Setan yang cerdas cerdik nan mumpuni," nilai Penasehat Relawan DPP Dulur Ganjar Pranowo (DGP) Sabar Mangadoe.

Baca Juga: Nonton Bareng Debat Cawapres di 'Gardu' Relawan Dulur Ganjar Pranowo DGP, Warga Siapkan Layar Tancap

Sabar melalui keterangan tertulis yang diterima PortalLebak.com menyatakan, kondisi buruk saat ini justru membuka peluang besar bagi kita semua untuk melakukan 'Revitalisasi, Penjernihan dan pembaharuan' dari Reformasi 1998.

"Padahal amanat Reformasi 1998 telah 26 tahun ini berjalan. Eh, gegara kelakuan buruk Jokowi yang bersekongkol politik jahat dengan Prabowo Subianto (produk gagal Reformasi), hal ini sangat merusak sendi-sendi Demokrasi kita," paparnya.

"Tentunya hal ini akan mendorong degan kuat bergulir-nya 'Reformasi Jilid-2 secara damai'. Mantab Gaess! Kita patut berterima kasih kepada Jokowi! Merdeka, merdeka, merdeka," seru Sabar Mangadoe.

Baca Juga: Ini Salah Satu Alasan Relawan DGP, Ganjar Mahfud Akan Menang Satu Putaran pada Pilpres 2024

Kubu Jokowi dan Prabowo, Dwi Tunggal Politik Jahat

Selain itu, Sabar menyatakan telah terbentuk Dwi Tunggal 'Politik Jahat'. Keduanya menyatu dalam gerak dan langkah politik, antara Jokowi dan Prabowo.

"Baik Jokowi dan Prabowo itu saya duga sedang kerasukan bersama oleh setan yang bodoh, pongah dan bebal politik, kenapa? Karena di era 32 Rejim Otoriter ORBA atau Soeharto ( _mantan mertua Prabowo, red._), Kader-kader PDI diteror dan ditindas dengan segala macam modus, tapi mereka tidak mundur kok! Malah semakin militan," nilai Sabar.

Menurutnya para kader PDI (saat ini PDI Perjuangan) malah semangkin Militan. Apalagi di era Demokratisasi produk Reformasi 1998 dan Era Medsos saat ini.

Baca Juga: Panglima TNI: Hindari Penggunaan Gas Air Mata dalam Pengamanan Pemilu 2024

Sekalian Aja Coblos Capres Nomor 3, Partai Juga Nomor 3

Bahkan di dalam kondisi Pemilu 2024 yang buruk saat ini, Sabar menilai, adalah peluang besar akan terjadinya Reformasi Jilid-2 tahun 2024, 26 tahun kemudian setelah terjadinya Reformasi 1998 yang lalu.

"Semoga kita semua semakin banyak yang paham dan sadar tentang kondisi Pemilu 2024 yang begitu buruknya saat ini. Oleh karena itu sekalian ajalah sebanyak-banyaknyadari kita semua, Coblos Capres Rambut Putih Nomor 3, yang Cawapres-nya Mahfud MD.

Prof. Mahfud MD adalah Cawapres yang sudah terbukti dan teruji mumpuni dalam memberantas para Koruptor Gede dan Mafia Hukum serta Mafia Ekonomi. Kualitas Moral, Etika, Etos serta integritas dan kredibilitas diri dari Cawapres Mahfud MD sangatlah jauh lebih tinggi dibanding dengan kwalitas-nya Cawapres Gibran. Gibran si Anak Haram Konstitusi, anaknya Jokowi itu," papar Sabar.

Baca Juga: Woozi SEVENTEEN merilis lagu 'What Kind of Future', Kenang Moonbin

"Sekalian aja juga kita semua Coblos Partai yang bergambar Banteng Moncong Putih Nomor 3. Pokoknya Coblos sama-sama Nomor 3. Coblos Paslon Nomor 3, dan Coblos juga Partai Nomor 3," himbau Sabar.

"Sehingga di saat nanti Ganjar dan Mahfud terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden, maka mereka berdua dapat bekerja jauh lebih 'GerCep', atau gerak cepat lagi. Karena mereka berdua didukung oleh jumlah kursi DPR-RI dari PDI Perjuangan yang lebih banyak dari yang dimilikinya saat ini, yaitu 128 kursi dari 575 kursi DPR-RI 2019-2024," pungkas Sabar.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x