Pengamat: PDI Perjuangan - PKS Berpotensi Jadi Oposisi, Tapi Sulit Bersatu

- 3 Maret 2024, 15:32 WIB
Tangkapan layar - Direktur Riset Poltracking Indonesia Arya Budi dalam Peta Kekuatan Elektoral Capres-Cawapres di Jawa Barat, Jakarta, Selasa (10/10/2023)
Tangkapan layar - Direktur Riset Poltracking Indonesia Arya Budi dalam Peta Kekuatan Elektoral Capres-Cawapres di Jawa Barat, Jakarta, Selasa (10/10/2023) /Dok.ANTARA/Narda Margaretha Sinambela/

PORTAL LEBAK - Dosen Ilmu Politik dan Pemerintahan, Fakultas Ilmu Politik dan Ilmu Sosial UGM, Arya Budi menilai PDI Perjuangan dan PKS berpotensi menjadi oposisi terhadap pemerintahan 2024-2029, namun kecil peluangnya untuk bersatu.

"Iya, kalau di luar pemerintah, kemungkinan besar. Nah masalahnya di luar pemerintah, solidaritas di luar pemerintah kecil kemungkinannya," kata Arya saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Sabtu.

Ia menilai PDI Perjuangan dan PKS pada hakikatnya mempunyai logika masing-masing untuk menciptakan checks and balances guna membentuk pemerintahan yang demokratis.

Baca Juga: Rekapitulasi Nasional KPU: Suara PDI Perjuangan dan Golkar Tertukar di PPLN Seoul, Ini Detil Alasannya

Melalui mekanisme checks and balances tersebut, setiap lembaga negara dapat memantau dan menyeimbangkan kekuasaan lembaga lainnya.

Hal ini sejalan dengan cita-cita reformasi dan UUD 1945 untuk membangun penyelenggaraan negara yang bertanggung jawab, jauh dari kesewenang-wenangan.

Arya juga menganalogikan PDI Perjuangan dan PKS bahwa minyak dan air tidak bisa bercampur.

Baca Juga: Presiden PKS Minta Banten Bisa Sumbang 80 Persen Kemenangan di Pemilu 2024

"Sebab kalau dilihat dari jarak ideologinya terlalu jauh, ibarat minyak dan air.
Nanti membingungkan dan rumit," ujarnya.

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x