PORTAL LEBAK - Suara kereta terdengar bertalu-talu, ketika melewati perlintasan diiringi mentari yang mulai bersinar. Tak ketinggalan senyum sumringah para pelajar yang penuh semangat, menyusuri sisi rel kereta, menuju tempat mereka mengenyam pendidikan.
Pagi itu, sebagian besar warga Desa Bojong Pandan, Kabupaten Serang, Banten, telah beranjak dari tempat peraduan, demi mengais rezeki dari kebun yang tak jauh dari kediamannya.
Sinar matahari pun mulai menyengat, menampakkan peluh dan keringat di tubuh warga Bojong Pandan. Ini sekaligus menandakan siang hari tiba dan semangat mengais rezeki yang dijalani sebagian besar warga Desa Bojong Pandan sebagai petani, makin membara.
Derap langkah kaki dihentakan perlahan menyusuri perlintasan kereta api dan jalan setapak, untuk menuju ladang rezeki warga Desa Bojong Pandan.
Tak mau kalah, para generasi muda yang mengeyam pendidikan pun sudah mulai belajar dibalut tekad yang tulus untuk meraih ilmu. Situasi ini tergambar dari keringat Syarifah yang bercucuran di wajahnya, saat menyusuri perlintasan kereta api demi menimba ilmu di sekolah.
Meskipun membahayakan jiwa, warga Desa Bojong Pandan, tak henti-henti menyusuri jalan sisi kereta untuk menimba ilmu dan mengais rezeki, karena akses jalan perkotaan sangat jauh dan memakan sebagian besar waktu para penimba ilmu.
"Ada jalan biasa, tapi jauh harus muter lagi sekitaran tiga kilometer lah, jadikan capek, mangkanya lewat sisi rel kereta, supaya lebih dekat gitu," ungkap Syarifah kepada penulis.