Pertarungan Ekstrim 'Top Dog' Digelar Online di Rusia

- 1 Mei 2021, 00:57 WIB
Pertarungan 'Top Dog' tinju brutal tanpa pelindung diri di Moscow, Rusia (16/04/2021).
Pertarungan 'Top Dog' tinju brutal tanpa pelindung diri di Moscow, Rusia (16/04/2021). /Foto: REUTERS/SHAMIL ZHUMATOV/

Pemerintah Rusia malah memilih tindakan yang minimalis, karena pendapatan riil telah turun atau mandek selama bertahun-tahun.

Perkelahian dibagi berdasarkan gender untuk wanita dan pria dan melibatkan tiga ronde, dengan masing-masing dua menit tiap rondenya.

Baca Juga: KRI Nanggala 402, Keluarga ABK Gelar Tabur Bunga di Laut Bali

Ring tinju, bak sasana dilingkari oleh tumpukan jerami dan pada akhirnya sering kali terjadi pertumpahan darah dari luka sang petarung.

Penyelenggara menolak kritik bahwa laga tersebut berbahaya bagi atlet. Mereka mengatakan para petarung menerima luka daging yang akan sembuh.

Padahal, para petinju yang menggunakan pelindung sarung tinju, jika menerima lebih banyak pukulan, mereka akan menghadapi masalah jangka panjang, seperti kerusakan otak.

Baca Juga: RUU Migas Harus Segera Dituntaskan Untuk Memberikan Kepastian Usaha Hulu Migas

Aleyev mengatakan turnamen menarik penonton asing, khususnya penonton asal Amerika Serikat bahkan penyumbang kedua terbanyak.

Dia menolak untuk mengatakan berapa banyak yang didapat para petarung, tetapi menegaskan sang pemenang, dibayar mahal. Pendapatan 'Top Dog' berasal dari iklan, sponsorship, dan penjualan merchandise.

Yekaterina Golovataya adalah salah satu dari beberapa wanita yang terlibat perkelahian.

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x