Piala Dunia 2022: Kroasia Kirim Pulang Brasil Dengan Skor 4-2 Lewat Adu Penalti dan Mencapai Semifinal

- 10 Desember 2022, 08:40 WIB
Para pemain Brasil terlihat murung setelah tersingkir dari Piala Dunia. Sepak Bola - Piala Dunia FIFA Qatar 2022 - Perempat Final - Kroasia v Brasil - Stadion Education City, Doha, Qatar - 9 Desember 2022.
Para pemain Brasil terlihat murung setelah tersingkir dari Piala Dunia. Sepak Bola - Piala Dunia FIFA Qatar 2022 - Perempat Final - Kroasia v Brasil - Stadion Education City, Doha, Qatar - 9 Desember 2022. /Foto: REUTERS/Lee Smith/

"Ini hanya untuk rakyat Kroasia. Pertandingan hebat dari menit pertama hingga terakhir. Kami menyingkirkan favorit terbesar."

PORTAL LEBAK - Tim Kroasia mengejutkan sang favorit juara pila dunia, Brasil dengan capaian skor 4-2, melalui adu penalti pada hari Jumat 9 Desember 2022.

Kroasi pun mencapai semifinal Piala Dunia untuk kedua kalinya berturut-turut, setelah bangkit dari ketertinggalan satu gol atas Brazil di perpanjangan waktu.

Laga antara Kroasia dan Brazil pun menjadi salah satu fase knockout terbesar, di turnamen piala dunia, sejarah baru bagi persepakbolaan.

Baca Juga: Piala Dunia 2022: Argentina dan Messi Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Lawan Belanda

Sebagai Runner-up piala dunia tahun 2018, Kroasia berlaga melalui adu penalti kedua secara berturut-turut.

Setelah mengalahkan Jepang lewat adu penalti di babak 16 besar dan tim tersebut akan Argentina, di pertandingan yang akan datang.

Di malam yang penuh dengan ketegangan dan drama, superstar Brazil Neymar mengira dia telah memenangkan laga demi juara lima kali piala dunia, ketika dia mencetak gol di perpanjangan waktu.

Baca Juga: Keberhasilan Maroko Beri Rekor Baru Bagi Dunia Arab, Pertama Kali Masuk Perempat Final Piala Dunia

Tetapi Brasil dihukum karena lengah, karena pemain pengganti Kroasia, Bruno Petkovic menyamakan kedudukan pada menit ke-117.

Petkovic keluarkan satu-satunya tembakan tepat sasaran dirinya, menghancurkan hati para penggemar Brasil, di Stadion Education City.

Kroasia, saat itu membutuhkan dua adu penalti dan kemenangan perpanjangan waktu untuk mencapai final pada 2018.

Baca Juga: Piala Dunia 2022: Hat-trick Goncalo Ramos Ujung Tombak Portugal Kalahkan Swiss dan Capai Perempat Final

Kroasi saat ini memiliki rekor sempurna empat dari empat adu penalti Piala Dunia, tetap tenang ketika Marquinhos dan Rodrygo dari Brasil gagal melakukan konversi.

"Ini hanya untuk rakyat Kroasia. Pertandingan hebat dari menit pertama hingga terakhir. Kami menyingkirkan favorit terbesar. Ini bukan akhir bagi kami, mari lanjutkan," kata pelatih Kroasia, Zlatko Dalic.

"Ini adalah kemenangan bagi kami semua, semua memberikan yang terbaik. Terima kasih juga kepada mereka yang ada di bangku cadangan, yang juga hidup untuk tim nasional ini," pungkasnya.

Baca Juga: Korupsi Dana Bansos Rp308 Juta Kabid Linjamsos Ini Dibekuk Tim Reskrim Polres Lebak, Begini Modusnya

"Saya sangat senang bahwa kami, dengan populasi 3-1/2 juta, memasuki semifinal untuk kedua kalinya berturut-turut. Saya akan memberitahu semua orang sekarang untuk mengatakan 'Kami tidak normal'," tambahnya.

Tidak Terintimidasi

Kroasia menolak terdiintimidasi oleh lawan mereka Brasil yang lebih terkenal, dan di babak pertama berhasil menahan sebagian besar gerakan Brasil.

Terlepas dari tembakan Vinicius Jr. yang lemah, Brasil hanya memiliki sedikit tawaran dalam hal serangan dengan Neymar kehilangan kecepatan dan ditutup oleh lini belakang yang bekerja keras.

Baca Juga: Hanya dalam Dua Pekan 'Wednesday' Jadi Serial Terpopuler Ketiga Netflix dengan 752 Juta Jam Streaming

Permainan Kroasia terlihat lebih tajam, lebih terampil dalam permainan passing mereka dan dengan rencana permainan yang tepat, dan pada akhir babak pertama mereka berada di atas angin dalam hal penguasaan bola.

Brasil, yang kemenangan terakhirnya atas lawan Eropa di fase gugur, terjadi pada kemenangan terakhir mereka atas Jerman pada 2002.

Padahal tim Samba ini, menikmati awal yang lebih kuat setelah istirahat setelah bek Kroasia Josko Gvardiol hampir mencetak gol bunuh diri.

Baca Juga: Pasokan Gas Untuk Industri Pupuk Indonesia Tahun 2023, SKK Migas: Kami Siap Penuhi

Neymar masuk di laga lebih dekat di menit ke-55 ketika dia dikirim oleh Richarlison tetapi kiper dan man-of-the-match Dominik Livakovic memblokirnya.

Brasil, yang kini kalah empat kali dari lima perempat final Piala Dunia terakhir mereka, semuanya dari lawan Eropa, melewatkan peluang lain di menit ke-66 ketika upaya Lucas Paqueta digagalkan oleh Livakovic.

Penjaga yang Sibuk

Meski demikian, Kiper Kroasia tetap sibuk dan sekali lagi menghentikan Neymar di menit ke-76.

Baca Juga: Segini Besaran UMK Banten untuk Tahun 2023, Cek Minimun Upahnya Tiap Wilayah

Ini setelah dia kumpulkan lebih banyak penyelamatan dalam pertandingan (tujuh) daripada yang dilakukan rekannya dari Brasil, Alisson, di seluruh turnamen (lima).

Dia kemudian menangkis tembakan Paqueta lainnya lima menit kemudian saat beberapa ratus pendukung Brasil di tribun semakin keras dan semakin tidak sabar.

Hinggal akhirnya pertandingan berlanjut ke perpanjangan waktu, dengan pelatih Brasil Tite tampak gugup.

Baca Juga: Empat Pelaku Pembacokan Pelajar di Rangkasbitung Ini Ditangkap Reskrim Polres Lebak

Di waktu tambahan di babak pertama, Neymar melancarkan serangan di luar kotak penalti, memainkan dua umpan satu-dua berturut-turut, untuk memperdaya pertahanan Kroasia.

Para pemain Kroasia diduga telah lelah sehingga Neymar lantas mengecoh kiper dan melepaskan tembakan untuk menyamai rekor Pele dengan 77 gol dalam laga internasionalnya.

Namun, tim Kroasia tidak menyerah dan malah menyamakan kedudukan lewat Petkovic. Mereka bahkan kemudian unggul dalam adu penalti, mencetak semua tendangan penalti mereka.

Baca Juga: One Piece: Pedang Punya Mihawk Sangat Mengerikan, Punya Jiwa dan Bisa Melakukan Hal-Hal Di Bawah Ini

Sedangkan Livakovic pertama kali menyelamatkan upaya Rodrygo dan kemudian Marquinhos membentur tiang pada tendangan keempat, membuat Neymar dan rekan satu timnya menangis.

“Sulit untuk berkata-kata saat ini di sana,” kata kapten Brasil Thiago Silva.

"Ketika kami kehilangan sesuatu yang penting yang kami miliki sebagai tujuan, itu sangat menyakitkan. Sayangnya sebagai pemain, saya tidak akan bisa mengangkat piala ini," kata pemain berusia 38 tahun itu.

Kroasia, dikutip PortalLebak.com dari Reuters, sebaliknya bisa bermimpi lagi untuk meraih gelar juara dunia pertama mereka.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x