Kekurangan Chip Semikonduktor Untuk Mobil Teratasi, Giliran Berikutnya Bisa Menimpa Ponsel Pintar

- 28 Juli 2021, 09:34 WIB
Karyawan terlihat bekerja pada perakitan akhir alat litografi semikonduktor TWINSCAN NXE:3400B ASML dengan panelnya dilepas, di Veldhoven, Belanda, gambar ini diambil 4 April 2019.
Karyawan terlihat bekerja pada perakitan akhir alat litografi semikonduktor TWINSCAN NXE:3400B ASML dengan panelnya dilepas, di Veldhoven, Belanda, gambar ini diambil 4 April 2019. /Bart van Overbeeke Fotografie/ASML/Handout via REUTERS/

 

PORTAL LEBAK - Kekurangan chip semikonduktor yang telah menghantui dunia dapat bertahan hingga 2022 dan memukul produksi ponsel cerdas berikutnya.

Kondisi ini menandakan kekurangan pasokan untuk berbagai perlengkapan dan peralatan industri, ungkap seorang ekonom yang juga eksekutif di bidang industri.

Sektor otomotif paling menderita tahun ini tetapi pasokan ke sektor tersebut dapat segera tercukupi, setelah China mengambil beberapa permintaan produksi yang tidak dapat dipenuhi Taiwan.

Baca Juga: PPKM Level 1-4, Ini Syarat Perjalanan Orang di Dalam Negeri

Hal itu dipaparkan Kepala ekonom ING Greater China Iris Pang, kepada Reuters Global Markets Forum yang dikutip PortalLebak.com, minggu ini.

"Perusahaan semikonduktor Taiwan telah meningkatkan produksi di China karena adanya lock down dan langkah-langkah jarak sosial Covid-19 yang berlangsung mengganggu produksi pabrik dan operasi pelabuhan di Taiwan," kata Iris Pang.

"China memperoleh 5 persen dari kekurangan chip dalam hal PDB - perusahaan semikonduktor Taiwan telah merencanakan dengan baik dan membangun pabrik besar di daratan China," tambahnya.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 untuk Keluarga, BKKBN Gandeng Bidan Sebagai Vaksinator

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x