Startup baterai kendaraan listrik Ample Kenalkan Teknologi Baru dan Mencetak Laba Rp2,025 Triliun

- 19 Agustus 2021, 23:43 WIB
Stasiun pengisian NIO terlihat dipajang di tokonya di Beijing, Cina 20 Agustus 2020.
Stasiun pengisian NIO terlihat dipajang di tokonya di Beijing, Cina 20 Agustus 2020. /Foto: REUTERS/Tingshu Wang/

PORTAL LEBAK - Ample, pengembang baterai kendaraan listrik (EV) yang berbasis di San Francisco, Amerika Serikat, telah meraup $140 juta atau Rp2,025 Triliun, dalam putaran pendanaan baru.

Perusahaan telah mengembangkan baterai untuk EV dan proses otomatis untuk mengganti baterai yang habis dengan cepat.

Hal ini belaku untuk paket yang baru diisi, menurut pendiri Ample, Khaled Hassounah dan John de Souza.

Baca Juga: Motor Buat Balap Liar Terjaring Sat Lantas Polres Lebak, Diamankan Berikut Mobil Pengangkut

Putaran Seri C menghasilkan total dana $230 juta atau Rp3,32 Triliun yang dikumpulkan oleh startup berusia tujuh tahun tersebut.

Ample berencana memperluas pengujian dan penyebaran ke New York City, kemudian Madrid dan Singapura, kata Hassounah dalam sebuah wawancara yang dikutip PortalLebak.com dari Reuters.

“Kami telah memaparkan selama beberapa bulan terakhir, bahwa teknologi ini siap untuk digunakan di waktu utama," kata Khaled.

Baca Juga: Viral: Dalam Hitungan Detik, Mobil Plat Merah Berubah Jadi Plat Hitam

"Jadi sekarang kami bermaksud untuk membuktikannya, dengan memperluas layanan pemula ke lebih banyak kota dan pengemudi," tambahnya.

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x