Data Aplikasi ‘MyPertamina’ Diduga Bocor, Pertamina Diminta Tanggung Jawab

12 November 2022, 23:13 WIB
Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Rudi Hartono Bangun. /Foto: dpr.go.id/Humas/

"Jika data MyPertamina sampai bocor. Pertamina harus bertanggung jawab".

PORTAL LEBAK - Pertanggungjawaban PT Pertamina terkait dugaan bocornya data pengguna aplikasi ‘MyPertamina’ dituntut oleh Anggota Komisi VI DPR RI Rudi Hartono Bangun.

Anggota Komisi VI DPR RI Rudi Hartono Bangun meminta direksi Pertamina Patra Niaga menyelidiki permasalahan tersebut.

Pihak PT Pertamina diminta bertanggungjawab ke publik soal data yang bocor.

Baca Juga: Pertamina Nyatakan Kualitas Pertalite Tetap Dipertahankan Usai Kenaikan Harga BBM, Ini Alasannya

“Ini bisa menjadi preseden buruk atas perlindungan data masyarakat jika data MyPertamina sampai bocor. Pertamina harus bertanggung jawab,” kata Rudi dikutip PortalLebak.com dari Parlementaria, Sabtu 12 November 2022.

Politisi Partai NasDem itu menilai, tujuan penggunaan aplikasi MyPertamina cukup bagus untuk mengontrol penyaluran BBM bersubsidi.

Meski, selayaknya kebijakan ini tetap harus menilik kondisi di lapangan, karena tidak semua warga Indonesia melek teknologi.

Baca Juga: Harga BBM Non Subsidi per 1 September 2022 Diturunkan Pertamina

Termasuk mereka yang tak memiliki telepon pintar untuk mendaftar di MyPertamina dan  belum semua daerah terjangkau jaringan internet yang mumpuni dan stabil.

Di sisi lain, rencana pengaturan pembelian BBM bersubsidi, spesial jenis Pertalite melalui aplikasi MyPertamina belum terealisasi hingga saat ini.

Semula, kebijakan penerapan Aplikasi MyPertamina bertujuan supaya BBM bersubsidi tepat sasaran, dapat berlaku per 1 Juli 2022 lalu.

Baca Juga: Ikatan Cinta 12 November 2022: Ini Suara Batin Aldebaran Saat Ingatannya Kembali

Tapi belakangan terungkap, bahwa salah satu peretas ‘Bjorka’ diduga sudah membocorkan data pengguna MyPertamina. 

Peretas itu mengaku telah membocorkan sebanyak 44,237 juta data dari aplikasi MyPertamina.

“Kalau bicara tujuan aplikasi ini, ya memang baik, supaya penyaluran BBM bersubsidi tepat sasaran," nilai Rudi.

Baca Juga: Civil20 atau C20 Ajak Pemimpin G20 Wujudkan Pemulihan Yang Adil Untuk Semua

"Jadi benar-benar masyarakat yang berhak bisa beli BBM bersubsidi. Tapi juga harus dipikirkan masyarakat yang belum mempunyai gawai,"

"Belum lagi barusan kita dengar kabar data penggunanya bocor, ini bisa jadi Pertamina sendiri belum siap buat memastikan datanya aman. Infrastruktur digital Pertamina harus siap dulu, datanya dipastikan tidak ada yang bocor, baru mungkin setelah ini aplikasinya bisa digunakan,” pungkas legislator asal dapil Sumatera Utara III ini.

Di sisi lain, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menjelaskan perseroan telah membuka investigasi mengusut info kebocoran data itu.

Baca Juga: Taksi Drone Terbang Pertama Kali, Menembus Lalu Lintas Udara di Dekat Paris Prancis

"Pertamina dan Telkom sedang melakukan investigasi bersama untuk memastikan keamanan data dan informasi terkait MyPertamina,” ungkap Irto.

Sebelumnya, peretas Bjorka mengklaim sudah meretas data MyPertamina, pada November 2022 dengan format CSV. 

Data yang diduga dibobol Bjorka meliputi nama, alamat email, nomor induk kependudukan (NIK), nomor pokok wajib pajak (NPWP), nomor telepon, alamat, DOB, gender, pendapatan (per hari, bulan, dan tahun), dan data lainnya.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler