Di bawah pemerintahan Presiden Biden, Pentagon menyatakan, Amazon dan Microsoft adalah satu-satunya perusahaan yang dapat memenuhi persyaratan departemen.
Departeman pertahanan AS kemudian mencatat, mereka menjangkau penyedia cloud lain dalam tiga bulan ke depan jika mereka juga memenuhi standar pemerintah.
Baca Juga: Sah, Gubernur Jambi dan Wagub Jambi Dilantik Presiden RI di Istana Negara Jakarta
Seperti PortalLebak.com kutip dari Reuters, Perusahaan cloud top lainnya termasuk Oracle Corp, Google Alphabet Inc, dan IBM Corp juga bisa ikut berpartisipasi.
Pentagon berharap untuk mendapatkan penilaian pertama pada April 2022 untuk Joint Warfighter Cloud Capability (JWCC) yang baru.
John Sherman, penjabat kepala petugas informasi untuk Departemen Pertahanan, mengatakan dia berharap Microsoft dan Amazon akan mendapatkan kontrak cloud.
Baca Juga: Yandex Perluas Pasar Untuk Produk Teknologi Robot Penjelajah Ke Amerika Serikat
Menurutnya, kebutuhan itu sangat mendesak.
"Saya harus mendapatkan ini sekarang dan sesegera mungkin semoga dimulai segera setelah April," harap Sherman.
Saham Microsoft turun 0,5%, sementara saham Amazon diperdagangkan naik lebih dari 4% dan mencapai rekor tertinggi setelah berita tersebut.