Pentagon Batalkan Tawaran Cloud dari Trump Senilai $10 miliar, Tawaran Microsoft dan Amazon Dilirik

- 8 Juli 2021, 08:51 WIB
Dokumentasi foto logo perusahaan Microsoft di Los Angeles, California, Amerika Serikatn (14/07/2016).
Dokumentasi foto logo perusahaan Microsoft di Los Angeles, California, Amerika Serikatn (14/07/2016). /Foto: REUTERS/Lucy Nicholson/

PORTAL LEBAK - Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) membatalkan proyek komputasi awan/cloud JEDI senilai $10 miliar.

Sikap ini menarik keputusan era Presiden Trump kepada Microsoft Corp dan mengumumkan kontrak multi-vendor baru, yang diharapkan mencakup saingan teknologi besarnya Amazon.com.

Kontrak yang diberikan oleh Pentagon pada akhir 2019 telah ditangguhkan setelah Amazon mengajukan gugatan, yang menentang keputusan tersebut bawah Presiden Donald Trump saat itu.

Baca Juga: Rumus Menekan Laju Pandemi Covid-19, Turunkan Mobilitas Masyrakat 30 Persen

Trump secara terbuka mencemooh CEO Amazon Jeff Bezos dan berulang kali mengkritik perusahaan tersebut.

Amazon mengatakan pada tahun 2019 keputusan Pentagon penuh dengan "kesalahan mengerikan", yang dianggap sebagai hasil dari "tekanan yang tidak tepat dari Trump."

Perusahaan itu mengutip sebuah buku tahun 2019 yang melaporkan bahwa Trump telah mengarahkan Departemen Pertahanan untuk "mengacaukan Amazon" https://reut.rs/2V4LqgQ dari kontrak JEDI.

Baca Juga: Petenis Bertato Harimau: Aryna Sabalenka, Memamerkan Gigi Taringnya di Wimbledon

Baru pada bulan September 2020, Departemen Pertahanan mengevaluasi kembali proposal kontrak dan mengatakan bahwa pengajuan Microsoft adalah yang terbaik.

Di bawah pemerintahan Presiden Biden, Pentagon menyatakan, Amazon dan Microsoft adalah satu-satunya perusahaan yang dapat memenuhi persyaratan departemen.

Departeman pertahanan AS kemudian mencatat, mereka menjangkau penyedia cloud lain dalam tiga bulan ke depan jika mereka juga memenuhi standar pemerintah.

Baca Juga: Sah, Gubernur Jambi dan Wagub Jambi Dilantik Presiden RI di Istana Negara Jakarta

Seperti PortalLebak.com kutip dari Reuters, Perusahaan cloud top lainnya termasuk Oracle Corp, Google Alphabet Inc, dan IBM Corp juga bisa ikut berpartisipasi.

Pentagon berharap untuk mendapatkan penilaian pertama pada April 2022 untuk Joint Warfighter Cloud Capability (JWCC) yang baru.

John Sherman, penjabat kepala petugas informasi untuk Departemen Pertahanan, mengatakan dia berharap Microsoft dan Amazon akan mendapatkan kontrak cloud.

Baca Juga: Yandex Perluas Pasar Untuk Produk Teknologi Robot Penjelajah Ke Amerika Serikat

Menurutnya, kebutuhan itu sangat mendesak.

"Saya harus mendapatkan ini sekarang dan sesegera mungkin semoga dimulai segera setelah April," harap Sherman.

Saham Microsoft turun 0,5%, sementara saham Amazon diperdagangkan naik lebih dari 4% dan mencapai rekor tertinggi setelah berita tersebut.

Baca Juga: Bersemangat Ingin Divaksin, Nenek Sri Sutami yang Berusia 91 Tahun Ini Digandeng Brigjen TNI Achmad Fauzi

Microsoft menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa perusahaan itu yakin akan "terus sukses karena Departemen Pertahanan memilih mitra untuk pekerjaan baru".

Microsoft dapat mengajukan tawaran penghentian untuk memulihkan biaya proyek yang dibatalkan, kata Sherman. Terkait hal ini, Amazon tidak segera berkomentar.

Kontrak Joint Enterprise Defense Infrastructure Cloud (JEDI) yang sekarang dibatalkan dianggarkan sebesar $10 miliar.

Baca Juga: Kejati Banten Pantau Ketersediaan Suplai Oksigen Medis dan Harga Obat Terapi Covid-19

Kebijakan ini merupakan bagian dari modernisasi digital Pentagon yang lebih luas yang bertujuan membuat teknologinya lebih canggih.

"Kami belum memiliki perkiraan, tetapi saya tidak akan mengaitkan dengan angka $ 10 miliar," kata Sherman.

"Rencana ini melibatkan pengadaan multi-cloud dengan kompetisi penuh dan terbuka mungkin paling cepat awal 2025. Namun, untuk jangka pendek, kami yakin bahwa jalur penghargaan langsung mutlak diperlukan," ungkap Sherman.

Baca Juga: Argentina vs Kolombia 3-2 di Duel Adu Penalti, Tuk Raih final Copa America

Dengan rencana ini, Pentagon mencari rekan kerja yang tepat dan memungkinkan departemen pertahanan AS menghadirkan perusahaan yang sangat dibutuhkan demi kemampuan cloud ke pasukan.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x