SpaceX Meluncurkan Uji Coba Penguat Starship, Jadi Tonggak Sejarah dalam Debut Peluncuran Orbit Bumi

- 10 Februari 2023, 14:00 WIB
Prototipe kapal luar angkasa difoto di lokasi peluncuran SpaceX South Texas di Brownsville, Texas, AS, 22 Mei 2022. Foto diambil 22 Mei 2022. R
Prototipe kapal luar angkasa difoto di lokasi peluncuran SpaceX South Texas di Brownsville, Texas, AS, 22 Mei 2022. Foto diambil 22 Mei 2022. R /Foto: EUTERS/Veronica G. Cardenas/

"Tapi mesin masih cukup untuk mencapai orbit!"

PORTAL LEBAK - Penguat Super Berat untuk pesawat SpaceX yang menjulang tinggi, setengah dari sistem roket perusahaan Starship, menderu sebentar untuk hidup untuk pertama kalinya, pada Kamis, 9 Februari 2023.

Kegiatan SpaceX ini, bagian dari uji tembak yang menempatkan bulan raksasa dan kendaraan Mars lebih dekat ke dalam penerbangan orbit pertamanya beberapa bulan mendatang.

Tiga puluh satu dari 33 mesin roket Raptor Super Heavy ditembakkan selama sekitar 10 detik di fasilitas SpaceX di Boca Chica, Texas, Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Eksklusif: Arab Saudi Beli Sepasang Kursi Astronot di Kapsul Ruang Angkasa SpaceX Milik Elon Musk

Kepala eksekutif perusahaan SpaceX, Elon Musk, men-tweet tak lama setelah pengujian, yang ditampilkan selama streaming langsung.

"Tim mematikan 1 mesin sesaat sebelum start & 1 berhenti sendiri, jadi 31 mesin menyala secara keseluruhan," cuit Musk.

"Tapi mesin masih cukup untuk mencapai orbit!" tambahnya, seperti dikutip PortalLebak.com dari Reuters.

Baca Juga: Rencana Terbaru Elon Musk: SpaceX dan T-Mobile Hubungkan Ponsel ke Satelit, Roketkan Jangkauan Seluler

Uji Coba Roket Penguat

Mesin dinyalakan dalam deru api jingga dan awan uap yang mengepul sementara roket setinggi 23 lantai.

Meski tetap melesat di tempatnya secara vertikal di atas platform yang berdekatan dengan menara peluncuran.

Ketika dikawinkan dengan pesawat ruang angkasa Starship tingkat atas, seluruh kendaraan akan berdiri lebih tinggi dari Patung Liberty setinggi 394 kaki (120 meter).

Baca Juga: Agenda Kedatangan Elon Musk Terkait Tesla dan SpaceX, Indonesia Bakal Bangun Pusat Peluncuran Roket di Biak

Aktivitas ini membentuk inti dari ambisi Musk untuk menjajah Mars. Tetapi rencana ini adalah yang pertama memainkan peran utama dalam eksplorasi baru manusia di bulan oleh NASA.

Tidak jelas apakah SpaceX akan memutuskan untuk melakukan uji api statis Super Heavy lainnya, dengan semua 33 mesin yang dimilikinya.

Sebelumnya perusahaan mencoba meluncurkan roket generasi baru yang kuat untuk pertama kalinya dalam penerbangan tanpa awak ke luar angkasa.

Baca Juga: Korban Gempa Turki-Suriah Melewati 20.000, Harapan Memudar Bagi Para Penyintas

Peluncuran itu, sebuah misi uji lepas landas dari Texas dan mendarat di lepas pantai Hawaii.

Mini ini dapat terjadi "sekitar bulan depan," Presiden SpaceX Gwynne Shotwell mengatakan pada sebuah konferensi pada hari Rabu, 8 Februari 2023.

Meski demikian tanggal penerbangan yang tepat bergantung pada hasil hari Kamis lalu, yakni uji api statis.

“Perlu diingat, yang pertama ini benar-benar uji terbang. Tujuan sebenarnya adalah untuk tidak meledakkan landasan peluncuran, itulah kesuksesan," tegas Shotwell.

Baca Juga: Penipuan Investasi Bodong Rp1,1 Miliar Berdalih Keluarga Kraton Solo, Polda Sumatera Barat Ungkap Sindikatnya

Uji penembakan pendorong Super Heavy sebelumnya pada Juli 2022 berakhir dengan bagian mesin kendaraan meledak dalam kobaran api.

Sebelumnya, SpaceX telah meluncurkan setengah bagian atas Starship dalam beberapa penerbangan "lompatan".

Peluncuran naik ke ketinggian kira-kira 6 mil untuk mendemonstrasikan kemampuan pendaratan semua roket itu, kecuali satu ada yang jatuh.

Baca Juga: Rayakan Hari Valentine dengan 10 Twibbon Plus Ucapan Romantis, Bisa Anda Bagikan di Sosial Media

Perbandingan Harga Roket

Uji coba peluncuran 31 mesin Raptor hari Kamis tampaknya menetapkan rekor baru untuk daya dorong paling besar yang pernah dihasilkan oleh satu roket - kira-kira seharga 17 juta pound.

Harga ini lebih mahal dibandingkan dengan harga 10,5 juta pound untuk N1 Rusia, dan 8 juta pound untuk Sistem Peluncuran Antariksa NASA (SLS), kata komentator streaming langsung untuk grup media luar angkasa NASA Spaceflight.

Mereka mengatakan itu juga menandai mesin roket terbanyak yang pernah ditembakkan secara bersamaan, melebihi 30 mesin N1.

Baca Juga: Rayakan Hari Valentine dengan 10 Twibbon Plus Ucapan Romantis, Bisa Anda Bagikan di Sosial Media

Selain itu, 33 mesin Super Heavy akan jauh melampaui dorongan dari tahap pertama Saturn V, roket bertingkat NASA yang mengirim manusia ke bulan selama program Apollo tahun 1960-an dan 70-an.

Pengembangan Starship didanai sebagian oleh kontrak $3 miliar dari NASA, yang berencana menggunakan roket SpaceX.

Dalam beberapa tahun ke depan NASA berencana mendaratkan awak astronot pertama di bulan sejak 1972, sebagai bagian dari program Artemis bernilai miliaran dolar AS.

Baca Juga: Cristiano Ronaldo Cetak Empat Gol bagi Al Nassr, Dia Lewati Rekor 500 Gol Bersama Klub Sepak Bolanya

Pada hari Rabu, para insinyur NASA di Mississippi menguji coba versi desain ulang dari mesin roket NASA sendiri, RS-25 buatan Aerojet Rocketdyne, yang akan menggerakkan SLS pada penerbangan di masa depan.

SLS dan Starship adalah dua pesawat ruang angkasa yang saat ini berada di garis depan program Artemis.

Menurut NASA program Artemis bertujuan untuk membangun pangkalan permanen di bulan sebagai batu loncatan, untuk eksplorasi manusia di planet Mars.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x