Rencana Suntikkan Cairan Kimia Surfaktan, Pertamina Hulu Rokan Atau PHR Tingkatkan Produksi Minyak

10 Agustus 2022, 08:19 WIB
Direktur Utama PHR Jaffee A. Suardin, menyerahkan rencana kerja CEIR kepada Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto. Rencana Suntikkan cairan kimia surfaktan atau proyek CEOR, Pertamina Hulu Rokan (PHR) tingkatkan produksi minyak di tanah air. /Foto: Handout/Humas SKK Migas/

PORTAL LEBAK - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) secara resmi mengajukan rancangan dokumen rencana pengembangan proyek Chemical Enhanced Oil Recovery (CEOR).

Direktur Utama PHR Jaffee A. Suardin menyatakan tahap 1 suntukan cairan kimia akan diterapkan di Lapangan Minas Wilayah Kerja (WK) Rokan, Riau.

Jaffe menyerahkan rencana kerja itu kepada Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto yang berkunjung di Kompleks PHR di Rumbai, Pekanbaru, Senin 8 Agustus 2022.

Baca Juga: Pabrik Industri Penunjang Hulumigas Diinspeksi SKK Migas, Dorong Produk Lokal

Penyerahan dokumen disaksikan oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati serta Direktur Utama Pertamina Hulu Energi Budiman Parhusip.

“Pengembangan CEOR adalah bagian dari Komitmen Kerja Pasti, atau KKP, PHR kepada pemerintah agar meningkatkan cadangan dan/atau produksi lima tahun pertama sejak alih kelola WK Rokan sejak 9 Agustus 2021 lalu,” jelas Jaffee A. Suardin.

PHR berencana menjalankan CEOR Tahap 1 dengan injeksi perdana surfaktan, di Lapangan Minas pada akhir 2025, agar memenuhi tata waktu sesuai KKP.

Baca Juga: Indonesia Ekspor 1200 Metriks Ton Pipa Ke Uganda Dan kuwait, SKK Migas Dorong Produk Dalam Negeri

"Rencana pelaksanaan Tahap 1 mencakup 37 sumur termasuk sumur produksi, injector, observasi, dan disposal juga terapkan konfigurasi sumur berpola 7 spot inverted irregular," papar Jaffe.

Surfaktan, dialirkan ke dalam sumur minyak untuk melepaskan sisa-sisa minyak yang terperangkap dalam pori-pori batuan di reservoir.

Surfaktan bekerja menurunkan tegangan antar muka antara minyak bumi dengan air sehingga dapat meningkatkan perolehan minyak bumi.

Baca Juga: SKK Migas: Cadangan Minyak dan Gas Indonesia Masih Besar, Investasi Hulu Migas Punya Banyak Peluang

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyampaikan pengembangan CEOR di Minas merupakan salah satu upaya optimalisasi produksi WK Rokan yang masih memiliki potensi besar.

“Untuk mendukung proyek ini, SKK Migas juga akan bekerja secara cepat dan cermat dalam melakukan review serta memberikan persetujuan dokumen yang disampaikan PHR. Secara optimis akan kami selesaikan dalam waktu yang sesingkat mungkin,” ujarnya.

Dwi kemudian mengatakan bahwa komitmen PHR ini menjadi salah satu penopang utama long term plan untuk mendukung upaya pencapaian target produksi minyak nasional 1 juta barel per hari dan gas 12 miliar standar kaki kubik per hari pada 2030 mendatang.

Baca Juga: Ground Breaking Pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang, Pengerjaan Seksi 3 Cileles-Panimbang Dimulai

“Kami atas nama manajemen SKK Migas juga mengucapkan selamat atas berjalannya satu tahun pengelolaan WK Rokan oleh PHR, dimana dalam prosesnya, PHR mampu melakukan aktifitas pengeboran yang masif dan agresif," ujar Dwi.

"Kami berharap PHR mampu menjawab tantangan penerapan CEOR di Indonesia dengan memberikan bukti bahwa anak bangsa bisa melakukan hal itu di tanah air,” tambahnya.

Kesinambungan dan keberhasilan penerapan CEOR akan menjadi harapan baru untuk meningkatkan jumlah minyak yang dapat diproduksikan (recovery factor) dari lapangan-lapangan tua di WK Rokan khususnya, dan industri perminyakan di Indonesia pada umumnya.

Baca Juga: Timo Werner Bakal Pulang Kampung ke Jerman karena Masa Depan di Chelsea Tidak Jelas

Selain CEOR, dikutip PortalLebak.com dari keterangan tertulis SKK Migas, optimalisasi potensi WK Rokan dijalankan dengan rencana kerja masif dan agresif, di antaranya optimalisasi base production.

Termasuk pengerjaan ulang sumur (workover), pengeboran sumur baru dan sisipan, teknologi injeksi air dan uap, sampai pengembangan potensi Migas Non Konvesional (MNK).

Seluruh hasil produksi WK Rokan disuplai ke kilang-kilang lokal Pertamina agar memenuhi kebutuhan dan ketahanan energi di Indonesia.

Baca Juga: Sang Pendaki 7 Gunung Tertinggi di 7 Benua, Berbagi Kisah di Lebak Outdoor Festival

WK Rokan memiliki peran strategis dalam konteks ketahanan energi nasional dan juga kontribusinya terhadap pendapatan negara melalui bagi hasil minyak dan pajak.

Seperti diketahui, WK Rokan menyumbang sekitar seperempat dari total produksi nasional dan sepertiga dari total produksi minyak Pertamina.

Kunjungan kerja Kepala SKK Migas, sekaligus memperingati satu tahun alih Kelola WK Rokan ke PHR juga inagurasi fasilitas Digital dan Innovation Center.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler