Hasto berpandangan, dari aspek konstitusi pembentukan negara ditujukan untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum.
Baca Juga: Bareskrim Polri Konfirmasi, Terduga Penembak Laskar FPI Kecelakaan dan Tewas
Baca Juga: Gubenur Banten Tanya Kesiapan Tatap Muka Sekolah di Kabupaten Lebak
"Sangat jelas, termasuk untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Maka pemimpin harus memahami tujuan bernegara, yaitu berpihak pada petani. Kedaulatan petani dalam berproduksi harus dilindungi dan produksinya dinikmati oleh rakyat, tidak sedikit-sedikit terancam oleh kebijakan sepihak untuk melakukan impor," tegas Hasto.
"Bagaimana untuk hal pangan seharusnya kita mampu berproduksi sendiri, 75 tahun merdeka masak kita harus bergantung terus-menerus pada impor," kata Hasto lagi.
Hasto memahami, meski PDI Perjuangan mengkritisi tentang impor beras, banyak yang menyebut partai berlambang banteng tersebut, sebagai partai pemerintah rasa oposisi.
Baca Juga: Rekayasa Energi Matahari Diperlukan Untuk Lawan Pemanasan Global
Baca Juga: 16 Juta Dosis Vaksin Sinovac, Tiba di Tanah Air
"Yang disampaikan PDI Perjuangan dalam konteks berdemokrasi yang sehat," ujarnya.
Hasto pun menekankan, di konstitusi telah jelas bahwa impor berbanding terbalik dari perintah menyejahterakan rakyat. Meski bumi, alam dan segala isinya harus diolah sebaik-baiknya.***