PORTAL LEBAK - Sebuah perusahaan rintisan (start up) bidang transportasi, BasiGo, memulai debut bisnisnya di Kenya, dengan siap memproduksi kendaraan berupa bus berbasis tenaga listrik.
BasiGo berhasil mengumpulkan pendanaan awal untuk bisnis transportasinya tersebut sebesar 1 juta Dolar AS atau sekitar Rp14,3 miiliar.
Perusahaan menggunakan skema pembiayaan yang memungkinkan pelanggan membeli bus listrik buatannya seharga mobil diesel pelanggan, yang diimbangi dengan biaya berlangganan perawatan.
Baca Juga: Tesla Jadi Perusahaan Tercepat Kedua Dalam Sejarah yang Berhasil Capai Valuasi Triliunan Dolar
"Biaya teknologi bus listrik telah turun dalam 10 tahun terakhir, ke titik di mana bus listrik dapat menawarkan penghematan signifikan dibandingkan bus berbahan bakar fosil," kata pendiri BasiGo, Jit Bhattacharya, seperti yang dikutip PortalLebak.com dari Technext, 3 November 2021.
Dalam proses produksi bus listriknya, BasiGo mengumumkan penggunaan suku cadang dari pabrik mobil listrik di China, yaitu BYD Automotive.
Bus yang dibuat berkapasitas 25-36 tempat duduk dan mampu menempuh jarak sejauh 250 kilometer. Diperkirakan bus listrik pertama selesai dirakit pada akhir tahun ini.
BasiGo dikenal sebagai perusahaan manufaktur yang khusus membuat mobil listrik yang bermarkas di kota Nairobi, Kenya.