Perang Ukraina Picu Eropa Membeli Perlengkapan Bertahan Hidup dan Suplai Makanan

- 17 Maret 2022, 07:32 WIB
Gambar menunjukkan rak tepung terigu yang hampir kosong di sebuah supermarket di Bonn, Jerman, 16 Maret 2022.
Gambar menunjukkan rak tepung terigu yang hampir kosong di sebuah supermarket di Bonn, Jerman, 16 Maret 2022. /Foto: REUTERS/EROL DOGRUDOGAN/

Di Belanda, Jimmy Bakker, pemasok luar Dumpstore Amsterdam, melihat perdagangan makin cepat sejak perang dimulai.

"Ketika perang pecah, orang-orang membeli selimut darurat, jatah makanan darurat, radio dan kompor. Pekan lalu, orang-orang membawa kendaraan dan akan pergi ke Ukraina untuk membagikannya di sana," katanya.

Baca Juga: Hindu Garis Keras di India Tuntut Larangan yang Lebih Luas, Soal Penggunaan Jilbab di Sekolah

Komentar Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa penangkal nuklir Moskow dalam siaga tinggi telah mendorong orang-orang di Eropa Tengah untuk buru-buru membeli yodium.

Alat yodium ini, dikutip PortalLebak.com dari Reuters, diyakini dapat melindungi warga Eropa dari radiasi.

Di Polandia, telah menampung lebih dari setengah dari 3 juta pengungsi yang melarikan diri dari Ukraina.

Baca Juga: Kepala BNPB: MotoGP Mandalika 2022 Sukses, Penanganan Covid-19 Juga Seiring Sejalan Sukses

Jaringan toko serba ada Zabka Polandina, melaporkan penjualan barang kaleng, beras, menir, dan air kemasan, lebih tinggi di beberapa wilayah dibeli untuk pengungsi.

Produk kebersihan seperti tisu basah, gel, sabun, pasta gigi, dan bubur juga dijual di Polandia, menurut jaringan toko obat Rossmann.

Di Jerman, terdapat 175.000 pengungsi dari Ukraina telah terdaftar sejauh ini, penjualan produk berkemah seperti kantong tidur dan tikar melonjak, dua minggu terakhir di rantai olahraga Decathlon, kata seorang juru bicara.

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah