Presiden Jokowi di B20 Summit: Tiga Tantangan Ekonomi Global Harus Diatasi

- 15 November 2022, 08:45 WIB
Presiden Jokowi berbicara di B20 Summit, di BNDCC, Bali, Senin (14/11/2022).
Presiden Jokowi berbicara di B20 Summit, di BNDCC, Bali, Senin (14/11/2022). /Foto: Humas Setkab/Rahmat/

Indonesia menurut Presiden Jokowi mendorong penghentian ekspor biji nikel, juga mendorong penciptaan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).

“Saya hanya menawarkan kepada Prime Minister Anthony Albanese, di Australia ada litium, kita punya nikel, kalau digabung itu sudah jadi baterai mobil listrik," ungkap Jokowi.

"Tapi saya minta kepada Perdana Menteri Albanese, agar litiumnya bisa dibawa ke Indonesia saja. Kita bersama-sama melakukan hilirisasi di Indonesia,” paparnya.

Baca Juga: UPDATE Kode Redeem Genshin Impact Terbaru 15 November 2022, Edisi Banjir Gratisan Primogems

Selanjutnya, Presiden Jokowi mengundang Perdana Menteri (PM) Australia, Anthony Albanese yang juga sebagai pembicara di forum B20, agar bekerja sama dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik.

2. Pengembangan ekonomi hijau atau green energy.
Presiden Jokowi menjabarkan Indonesia punya potensi energi listrik baru terbarukan yang sangat besar sampai 434 ribu megawatt.

Potensi energi itu terdiri dari hydropower, geotermal, tenaga surya, angin, sampai tidal wave.

Baca Juga: Presiden Jokowi dan Presiden PEA Mohamed Bin Zayed Al Nahyan MBZ Resmikan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo

Alhasil, Presiden Jokowi mengundang para investor agar berinvestasi dan menjalin kerja sama dalam membangun ekonomi hijau di Indonesia.

“Kami telah menyiapkan di Kalimantan Utara, 30 ribu hektar lahan untuk green industrial park, nantinya saya yakin akan berbondong-bondong investor datang untuk membangun produk-produk hijau dari Indonesia," ujarnya.

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x