"Informasi tersebut dibuka kepada publik pada 8 Maret sehari sebelumnya, yang tidak kami terima, tetapi surat itu berisi 36 lampiran, yang ditujukan ke Kantor kementerian keuangan periode 2009 sampai dengan 2023. Total ada 196 surat dalam 36 halaman lampiran,” tambahnya.
“Itu surat pertama, tidak ada indikasi nilai uang, jadi kami hanya mengirim surat ini dengan tanggal, nomor, nama orang yang disebutkan dalam surat, atau nama orang yang disebutkan, yang meneliti PMATK," bebernya.
Baca Juga: Delegasi FIFA Terus Meninjau Stadion Tuan Rumah Piala Dunia U20
Sri Mulyani mengaku bingung karena tidak ada skor total yang diungkapkan Mahfud Md. Kemudian dia meminta kepada Kepala PPATK untuk mengirimkan surat detailnya.
“Pada hari Sabtu, Pak Mahfud datang ke kantor kami untuk menjelaskan bahwa kesepakatan 300 triliun rupiah itu bukan transaksi di kemenkeu," ucapnya.
"Tetapi kami belum menerima surat itu. Jadi kami belum menerima surat itu, kami belum bisa mengatakan apa-apa," tegas Sri Mulyani.
“Baru pada Senin, 13 Maret 2023, Kepala PPATK mengirimkan surat kepada kami dengan lampiran sebanyak 43 halaman berisi daftar 300 surat, angkanya baru ada angka Rp 349 triliun,” kata Sri Mulyani.***