Paus Fransiskus: Anak-anak Jadi Pusat Perhatian Kebaktian Jumat Agung

3 April 2021, 09:05 WIB
Paus Fransiskus memimpin Misa "Jalan Salib" ppada peringatan Jumat Agung, di Gereja St. Peter's dengan jumlah peserta terbatas antisipasi virus korona, di Vatican (2/4/2021). /Foto: REUTERS/GUGLIELMO MANGIAPANE/

PORTAL LEBAK - Paus Fransiskus memimpin kebaktian "Jalan Salib" dengan skala terbatas, di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, pada hari Jumat Agung. Paus mendengarkan saat anak-anak menceritakan ketakutan dan impian mereka tentang situasi dunia saat ini.

Paus menyampaikan pesan "Urbi et Orbi" (ke kota dan dunia-Red).

Kebaktian ini adalah tahun kedua berturut-turut, diselenggarakan prosesi "Via Crucis", memperingati jam-jam terakhir dalam kehidupan Yesus. Kebaktian tidak diadakan di Colosseum Roma kuno, sejak tradisi Paskah zaman modern diperkenalkan kembali oleh Paus Paulus VI, pada tahun 1964.

Baca Juga: 12 Tahanan Kasus Makar Dibebaskan Polda Papua

Baca Juga: Kecelakaan Kereta Taiwan Menewaskan 50 orang, Tragedi Paling Mematikan di Taiwan

Lilin dalam bentuk salib besar menghiasi Lapangan Santo Petrus yang kosong karena hanya sekitar 200 orang yang ambil bagian, mereka menempati di kedua sisi paus, tepat di depan Basilika Santo Petrus.

Peserta Misa "Jalan Salib" yang dipimpin Paus Fransiskus di masa Jumat Agung.

Kelompok yang berbeda menulis meditasi setiap tahun. Kali ini ditulis oleh pramuka putri dan pramuka dari wilayah Umbria dan siswa dari sebuah sekolah di Roma, yang sebagian besar masih anak-anak.

Mereka pun membaca meditasi sebagai kelompok kecil yang berhenti 14 kali di sekitar alun-alun, untuk menandai "Jalan Salib" yang dimulai saat pertama ketika Yesus dijatuhi hukuman mati oleh Pontius Pilatus, hingga "Jalan Salib" terakhir, ketika Yesus dimakamkan di kuburan.

Baca Juga: Insentif Tenaga Kesehatan 2021 Yang Tangani Covid-19, Ini Aturan Barunya

Baca Juga: CEO Niantic John Hanke Bocorkan Kacamata AR yang Sedangkan Dikembangkannya Untuk Pokemon GO

Komentar pembukaan kebaktian, ditulis dalam bentuk dialog seorang anak dengan Yesus, mengenang anak-anak dalam kondisi tanpa makanan atau pendidikan, atau dipaksa menjadi tentara.

Dialog juga menyebutkan tentang rasa malu yang dirasakan anak-anak saat mengompol, kesedihan saat orang tua bertengkar. Serta dialog ketakutan menceritakan rahasia terdalam sang anak kepada orang dewasa karena takut tidak dipercaya, yang ditengarai merujuk pada pelecehan seksual.

Meditasi di setiap pemberhentian "Jalan Salib" berusaha menghubungkan pengalaman anak-anak dengan pengalaman Yesus. Di penghentian ke-13, ketika Yesus diturunkan dari salib, seorang anak teringat melihat kakeknya dibawa pergi dengan ambulans dan kemudian meninggal karena virus corona.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 2 April 2021: Elsa Panik, Nino Tahu Hal Ini Tentang Roy

Baca Juga: Daniel Akui Ini Kepada Aldebaran, Posisi Elsa Semakin Terancam! Saksikan di Ikatan Cinta 2 April 2021

Sebelumnya seperti PortalLebak.com lansir dari Reuters, pada hari Jumat 2 April 2021, Fransiskus bersujud di lantai Basilika Santo Petrus yang kosong, untuk berdoa pada kebaktian "Sengsara Tuhan".

Paus Fransiskus akan mengadakan prosesi Misa Paskah pada hari Sabtu dan pada hari Minggu, hari terpenting dalam kalender liturgi Kristen.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler