Banjir Bandang Jerman Meluas ke Belgia, Korban Tewas Meningkat Jadi 170 orang

18 Juli 2021, 19:29 WIB
Anggota tim penyelamat di Jerman, terpaksa menembus banjir untuk menyelamatkan mereka yang terjebak genangan air yang tinggi, di Erftstadt-Blessem, Jerman, (17/07/2021). /Foto: REUTERS/THILO SCHMUELGEN/

PORTAL LEBAK - Jumlah korban tewas dalam banjir dahsyat di Jerman barat dan Belgia naik, menjadi setidaknya 170 pada hari Sabtu 17 Juli 2021.

Korban tewas setelah sungai yang melewati kawasan itu meluap dan banjir bandang menerjang, merobohkan rumah-rumah dan merusak jalan dan fasilitas listrik.

Sekitar 143 orang tewas dalam banjir dalam bencana alam terburuk dalam 1 abad terakhir, di Jerman Barat. Korban itu termasuk sekitar 98 orang di distrik Ahrweiler selatan Cologne.

Baca Juga: Pandemi Covid-19, Berdampak Penjualan Hewan Kurban Lesu

Sementara itu, ratusan orang lainnya masih hilang atau tidak dapat dijangkau. Beberapa daerah tidak dapat diakses karena genangan air yang tinggi, sedangkan komunikasi di beberapa tempat masih terputus.

Penduduk dan pemilik bisnis setempat berjuang untuk menyelamatkan bagian usaha mereka, di kota-kota yang hancur lebur.

"Semuanya hancur total. Anda tidak dapat lagi mengenali pemandangannya," papar Michael Lang, pemilik toko anggur di kota Bad Neuenahr-Ahrweiler di Ahrweiler, sambil menahan air mata.

Baca Juga: Kapolri di Banten Distribusikan 458 Ton Beras dan 15.000 Paket Sembako untuk Masyarakat Terdampak PPKM

Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier mengunjungi Erftstadt, di negara bagian North Rhine-Westphalia, di mana bencana banjir di daerah itu menewaskan sedikitnya 45 orang.

"Kami berduka terhadap mereka yang kehilangan teman, kenalan, anggota keluarga. Nasib mereka mencabik-cabik hati kita," ujar Steinmeier.

Sekitar 700 warga dievakuasi pada Jumat malam setelah sebuah bendungan jebol, di kota Wassenberg dekat Cologne, ujar pihak berwenang.

Baca Juga: Banjir di 6 Desa Kecamatan Antang Kalang Kalteng Berangsur Surut

Namun Wali Kota Wassenberg Marcel Maurer menyatakan ketinggian air telah stabil sejak sabtu malam. "Terlalu dini untuk memberikan semuanya, tetapi kami optimis dengan hati-hati," katanya.

Bendungan Steinbachtal di Jerman barat, tetap berisiko jebol, terang pihak berwenang setelah sekitar 4.500 orang dievakuasi dari rumah-rumah di hilir bendungan.

Steinmeier mengatakan akan memakan waktu berminggu-minggu sebelum togal kerusakan dapat dinilai, yang diperkirakan membutuhkan dana beberapa miliar euro untuk rekonstruksi.

Baca Juga: Ada Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor di 6 Provinsi, Ini Daftarnya

Perdana menteri negara bagian North Rhine-Westphalia Armin Laschet, yang juga kandidat partai CDU yang berkuasa dalam pemilihan umum September 2021, menyatakan dia akan berbicara dengan Menteri Keuangan Olaf Scholz, beberapa hari mendatang untuk dana rekonstruksi.

Sementara Kanselir Angela Merkel melakukan perjalanan pada hari Minggu ini, ke Rhineland Palatinate, negara bagian di kawasan desa Schuld yang hancur akibat banjir.

Di Belgia, seperti PortalLebak.com kutip dari Reuters, jumlah korban tewas naik menjadi 27, menurut pusat krisis nasional, yang mengoordinasikan operasi bantuan di sana.

Baca Juga: Alur Cerita Sinetron Ikatan Cinta 18 Juli 2021, Katrin Merilik Aldebaran Tertarik?

Otoritas Belgia juga menambahkan 103 orang 'hilang atau tidak dapat dijangkau', karena mereka tidak dapat mengisi ulang ponsel atau berada di rumah sakit tanpa dokumen identitas.

Beberapa hari terakhir, banjir, yang sebagian besar melanda negara bagian Rhineland Palatinate di Jerman dan Rhine-Westphalia Utara dan Belgia timur, telah memutus aliran listrik dan komunikasi.

RWE, produsen listrik terbesar di Jerman, mengatakan pada hari Sabtu bahwa aset terbukanya di Inden dan pembangkit listrik tenaga batubara Weisweiler terpengaruh secara besar-besaran.

Baca Juga: Viral di Medsos Tunanetra Ujang Utun Bayar Denda Rp50 Ribu Karena 'Masker Nolol' Terkena PPKM, Netizen Ramai

Manajemen RWE menambahkan, pembangkit tersebut baru akan beroperasi pada kapasitas yang lebih rendah setelah situasi stabil.

Di provinsi Luksemburg dan Namur di Belgia selatan, pihak berwenang bergegas untuk memasok air minum ke rumah tangga.

Ketinggian air banjir perlahan turun di bagian paling parah di Belgia, memungkinkan penduduk memilah barang-barang yang rusak.

Baca Juga: Pelanggar Prokes Selama PPKM Darurat di Lebak, Jalani Sidang Tipiring

Perdana Menteri Belgia, Alexander De Croo dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, mengunjungi beberapa daerah pada Sabtu sore.

Operator jaringan kereta api Belgia Infrabel menerbitkan rencana perbaikan jalur, beberapa di antaranya akan kembali beroperasi hanya pada akhir Agustus 2021.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler