China Peringati Hari Jadi Tibet, Tapi Serukan Untuk Terima Aturan Partai Komunis

19 Agustus 2021, 17:48 WIB
Wang Yang, ketua Komite Nasional Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok (CPPCC), tiba di bandara sebelum perayaan peringatan 70 tahun kendali Tiongkok atas Tibet, di Lhasa, Daerah Otonomi Tibet, Tiongkok 18 Agustus 2021. Gambar diambil Agustus 18, 2021. /Foto: VIA REUTERS/STRINGER cnsphoto via/

PORTAL LEBAK - Pemerintah China pada hari Kamis 19 Agustus 2021 merayakan peringatan 70 tahun berdirinya Daerah Otonomi Tibet di atap dunia, dengan seruan untuk menerima kekuasaan Partai Komunis.

Beijing telah memerintah wilayah barat yang terpencil itu sejak 1951, setelah Tentara Pembebasan Rakyatnya mengambil kendali, atas apa yang disebutnya "pembebasan damai".

"Tibet hanya dapat berkembang dan makmur di bawah kepemimpinan partai dan sosialisme," ungkap Kepala Organisasi Nasional China, Wang Yang.

Baca Juga: Hanya Terpaut 1 Medali Emas Kontingen AS Raih Juara Umum Dengan Dramatis Menyalip China, Indonesia Finis di

Dia merupakan orang yang mengepalai organisasi nasional di China, yang bertanggung jawab untuk menyatukan semua ras dan semua partai di bawah kepemimpinan Partai Komunis.

Seperti PortalLebak.com lansir dari Reuters, Wang Yang menyatakan hal tersebut, pada sebuah acara di ibukota wilayah Tibet, Lhasa.

Perayaan, yang dihadiri oleh hampir 10.000 orang, diadakan di kaki Istana Potala yang ikonis, sebuah situs Buddha suci yang terkait dengan Dalai Lama.

Baca Juga: Laporan Militer: AS Khawatir Adanya Penumpukan Senjata Nuklir oleh China

Sebuah siaran langsung nasional dari perayaan itu, menampilkan potret empat lantai dari Presiden China Xi Jinping yang menjulang tinggi di atas penonton.

Para propagandis pada 1950-an dan 1960-an biasa memajang potret Mao Zedong secara ekstensif di rapat umum.

Mereka juga merayakan untuk membangkitkan kultus kepribadian di sekelilingnya dan menumbuhkan kesetiaan bagi partai Komunias China.

Baca Juga: Banjir Besar di China Tengah 33 Tewas, Puluhan Ribu Warga Diungsikan Saat Badai Menyebar

Sebagian besar pemimpin setelah Mao melarang praktik tersebut, meskipun di bawah pemerintahan Xi.

Potret solonya serta foto bersamanya dan empat pemimpin sebelumnya, telah ditempatkan secara luas di Tibet.

Para pemimpin partai ateis Han, di Beijing juga telah melakukan upaya ekstra untuk menumbuhkan kesetiaan di antara orang Tibet.

Baca Juga: Kepala Desa Kebonagung Nekad Gelar Lomba 17-an, Polisi Tegas akan Proses Hukum

Karena banyak dari orang Tibet merupakan penganut Buddha yang taat dan secara tradisional memandang Dalai Lama, sebagai pemimpin spiritual mereka.

Beijing mencap Dalai Lama saat ini, yang diasingkan di negara tetangga India, sebagai separatis berbahaya.

Beijin sebaliknya mengakui Panchen Lama, yang ditempatkan oleh partai, saat ini, sebagai tokoh agama tertinggi di Tibet.

Baca Juga: Geliat KPop: Trainee 'Girls Planet 999' Asal Korea Jadi Viral, Karena Wajahnya Mirip Jungkook BTS

Sebagai tanda kekuasaan partai atas Buddhisme Tibet, Wang menghadiahkan Panchen Lama, sebuah plakat peringatan pada upacara tersebut.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler